Di antara puluhan korban tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat Hercules di Magetan kemarin, ada nama Marsekal Pertama (Marsma) Pnb Harsono dan Kapten Pnb Muhammad Firdaus Younan NegaraYang menarik, keduanya sama-sama anak pertama dan menjadi panutan keluarga
BACA JUGA: KRI Frans Kaisiepo, Kapal Perang Baru TNI-AL di Sabang
BOY ROHMANTO, Klaten
----------------------------------
SUPARDI Pujo Harjono berusaha tegar
BACA JUGA: Bisnis Malam Manado yang Ikut Mendulang Dolar dari WOC-CTI
Rumah berbentuk joglo yang menghadap ke selatan itu memang mulai didatangi para pentakziah
Supardi sedang menghadapi cobaan berat
BACA JUGA: Ke Tahanan Bareskrim Mabes Polri, Bertemu dengan Figur-Figur
Anak pertama dan juga menantunya, menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Hercules di Magetan kemarin pagiMereka adalah Marsma Pnb Harsono, 51, dan istrinya, Ny Dathy Wulandari, 49Harsono adalah anak pertama dari sembilan bersaudara pasangan Supardi dan Suharni, 69
Kabar kematian Harsono diterima Supardi sekitar pukul 08.00 kemarinJika Supardi terlihat tegar, tidak demikian halnya dengan sang istriKetika wartawan koran ini datang ke rumah Supardi pukul 13.00 kemarin, Suharni masih tampak shockDia tak bisa diwawancarai dan mengurung diri di kamar ditemani anak dan kerabatntya
"Kami sekeluarga sudah ikhlas menerima takdir iniSaya pertama mengetahui kabar buruk ini dari adik saya di Pekanbaru, Riau'' ujar Supardi
Dia menambahkan, tidak ada firasat apa pun yang dirasakan keluarga sebelum terjadi musibah tersebut
Di mata Supardi, Harsono merupakan sosok yang paling mirip dengannya, baik sikap maupun kebiasaan"Saya bangga karena dia menjadi panutan bagi adik-adiknya," katanyaKedua matanya berkaca-kaca
Kenangan terakhir Supardi dengan anak sulungnya yang lulusan Akabri 1983 itu terjadi tiga bulan laluSaat itu Harsono mampir ke rumah ketika dalam perjalanan dari Jakarta ke Jogjakarta"Kami bertemu tidak lama, hanya lima jam," tuturnya
Setelah itu, Harsono kembali bertugas di Biak sebagai panglima komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) IV Biak"Ternyata itu pertemuan kami yang terakhir dengan dia," imbuhnyaSetelah itu, komunikasi dilakukan lewat telepon atau SMS
Keluarga Supardi ingin jenazah Harsono dan istrinya dimakamkan di makam keluarga di desa setempatDengan demikian, keluarganya dapat merasakan kedekatannya dengan almarhum.
Keinginan yang sama disampaikan Warsono Mukti KusumoDia adalah ayah mertua Harsono yang tinggal di Jl Seturan, Ngentak, Catur Tunggal, Depok, Sleman, JogjaWarsono gembira karena keinginannya dikabulkan pihak TNI-AU
Menurut dia, jenazah Harsono dan istrinya tiba di Jogja siang iniSetelah itu, jenazah Harsono dan istrinya disemayamkan dulu di rumahnya, Jl Kaliurang Km 10, Ngaglik, SlemanSelanjutnya, jenazah baru dikebumikan di pemakaman keluarga di Klaten.
"Rencananya, jenazah dibawa ke sini (Ngentak) sebelum disemayamkan di rumah duka Jl Kaliurang," jelas Warsono kepada wartawan
Warsono mengaku terakhir kali bertemu korban sekitar dua bulan laluYakni, beberapa hari setelah perwira berbintang satu itu bertugas di Biak, Papua
Belum ada setahun Marsma Pnb Harsono berdinas di Biak, PapuaMeski demikian, kepemimpinan Harsono meninggalkan kesan mendalam bagi anak buahnyaKarena itu, kabar meninggalnya Harsono bersama sang istri, Ny Dathy Wulandari, benar-benar membuat mereka terpukul
Kabar duka itu disambut dengan pengibaran bendera setengah tiang di markas Kosek Hanudnas IV BiakTadi malam, sekitar pukul 19.30 WIT, keluarga besar di markas itu menggelar doa bersama setelah melakukan salat ghaib
"Kami benar-benar sangat kehilangan," kata Pelda Gerid Rumbewas yang ditemui Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group) di bagian piket kemarin
Di mata anak buahnya, Harsono dikenal sosok yang ramah dan disiplin"Setiap apel, Panglima meminta kami selalu berbuat baikDisiplin dan mengutamakan tugas pengabdian kepada negara," tandas Gerid
Kesan tentang sosok Harsono juga disampaikan Kapolres Biak Numfor AKBP Kif Aminanto SIk SH MHMenurut dia, sosok Harsono dikenal ramah dan humoris
"Waktu Pak Panglima baru dilantik, saya sempat menelepon ke rumahnyaSaya bilang ini dari KapolresBeliau saat itu menjawab dengan gaya humorKatanya, Wah, saya kira Pak Kapolres mau kasih uangTernyata mau pinjam uang," papar Kapolres, menirukan canda almarhum saat itu
Hal yang sama dikemukakan Dandim 1708/BN Letkol Inf Juhari S.IP"Saya melihat almarhum Pangkosek ini memang cukup ramah dan rajin menghadiri setiap undangan," tandasnya.
Harsono menjabat Pangkosek Hanudnas IV Biak-Papua sejak 17 Desember 2008Saat itu dia langsung dilantik di halaman Makosek Hanudnas IV Biak oleh Panglima Kohanudnas Marsekal Muda TNI Dradjad Rahardjo S.IP
Ketika dilantik sebagai Pangkosek Hanudnas IV Biak mengantikan Marsekal Pertama Ignatius BasukiAlmarhum saat itu masih berpangkat polonelDia menerima pangkat marsekal pertama atau setara dengan bintang satu (brigadir jenderal) pada Maret 2009 lalu.
Di bagian lain, kabar duka juga menyelimuti keluarga pasangan Zainal Fanani, 59, dan Muslichah, 55, yang tinggal di Dusun Jeruk, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, JombangAnak kebanggaan mereka, Kapten (Pnb) Muhammad Firdaus Younan Negara, ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan di MagetanPria 29 tahun ini tak lain adalah kopilot pesawat Hercules yang nahas
''Nama yang disebut-sebut Kapten Younan di media memang nama anak sayaTetapi saya belum tahu pasti, dan ayahnya masih mengecek ke Magetan," ujar Muslichah, ibunda Younan, dengan mata masih terlihat sembap.
Younan adalah anak pertama dari dua bersaudaraAdik laki-laki Younan, Nurdian Firlana, masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jombang
Younan yang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2000 itu baru saja mengakhiri masa lajangDia menikahi Annalisa Djatu Cristianingrum, 25, gadis asal Priok, Jakarta, pada Desember 2008
Namun, karena kesibukan Younan, resepsi pernikahan baru bisa digelar April lalu''Selama ini Younan dan istrinya tinggal di JakartaIstrinya bekerja sebagai pegawai Pelabuhan Tanjung Priok," ungkap Muslichah.
Dia menuturkan, dia dan suaminya mendengar insiden kecelakaan pesawat Hercules itu kemarin sekitar pukul 08.30Saat itu Fanani dan Muslichah diberi tahu salah satu kerabat di Dusun Jeruk bahwa ada kecelakaan Hercules
Sebagian warga di Dusun Jeruk memang sudah mengetahui bahwa Younan adalah penerbangFanani pun segera mengecek pemberitaan di televisiKetika menyaksikan pesawat Hercules itu jatuh saat hendak mendarat di Lanud Iswahyudi, Madiun, mereka teringat YounanSebab, salam sebelum kecelakaan, Younan sempat telepon dan berpamitan kepada sang ibu kalau akan mendarat di Madiun.
Muslichah tampak terpukul ketika mengingat Younan menelepon pada Selasa malamBiasanya, setiap kali Younan mendarat di Lanud Iswahyudi, Fanani dan Muslichah selalu pergi menyusul
Meski tidak lama, mereka ingin bertemu langsung dengan putra kebanggaannya yang jarang sekali pulangNamun, pada pembicaraan yang terakhir, Younan menolak disambangi orang tuanyaKata Younan, dia hanya mendarat di Madiun dalam waktu setengah jamSelanjutnya, pesawat itu melanjutkan perjalanan''Ketika saya hendak menjenguknya, dia mencegahKatanya, dia kasihan dengan kamiTapi, saya tidak tahu jika itu percakapan terakhir dengan anak saya," ujar Muslichah sembari meneteskan air mata.
Younan terakhir kali bertemu orang tuanya pada April lalu, ketika resepsi pernikahan dengan Annalisa
Pilot Danu Tinggalkan Dua Balita
Rumah Mayor Pnb Danu Setiawan, pilot pesawat Hercules yang nahas itu, hingga tadi malam masih didatangi para pelayatSejumlah kerabat dan pelayat memenuhi rumah dinas berukuran 7 x 15 meter di Kompleks Perumahan Rajawali, Lanud Halim Perdanakusumah, tersebut.
Seorang kerabat korban bernama Anton menyatakan, keluarga sempat tidak percaya bahwa Danu ikut menjadi korbanDengan alasan itulah, sejumlah persiapan menyambut jenazah baru dituntaskan menjelang sore kemarin''Itu pun setelah ada kabar resmi dari TNI-AU,'' ujarnya.
Ketika rombongan wartawan masuk ke dalam rumah duka, sang istri, Mela, terlihat lemasIbu dua anak tersebut bersimpuh di atas tempat tidur sambil memeluk foto sang suami dan tak henti-henti terisak
Di dalam kamar yang bersebelahan dengan ruang tamu itu, bertebaran sejumlah foto pernikahan serta foto keluargaDi antara foto-foto tersebut terlihat Danu sedang berdiri di depan sebuah pesawat mengenakan seragam lengkap''Saya mohon maaf bila suami saya punya salah,'' kata wanita berambut sebahu itu lirih.
Pasangan Danu-Mela dianugerahi sepasang putra dan putri, yakni Arya, 5, dan Alisa, 3Dua anak tersebut tidak tampak di antara para kerabat dan sahabat yang memenuhi teras rumah dinas itu(yog/ito/doy/yr/jpnn/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil-Mobil Murah Meriah Karya Anak Bangsa di Arena Pameran JiExpo
Redaktur : Tim Redaksi