jpnn.com, JAKARTA - Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (MWA-ITB), Rektorat ITB, Ikatan Alumni ITB, meresmikan Salam Ganesha Fundraising Programme.
Ini adalah penggalangan Endowment Fund ITB yang dikelola langsung oleh Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL ITB) dengan menargetkan dana terkumpul Rp1 Triliun di usia ITB yang ke-100 tahun di 2020 mendatang.
BACA JUGA: Profil Andi Taufan Garuda Putra, Lulusan ITB jadi Staf Khusus Presiden Jokowi
Salam Ganesha dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas aset dan potensi ITB dalam rangka mendukung kemajuan pembangunan nasional.
Yani Panigoro, Ketua MWA-ITB, mengatakan Salam Ganesha adalah program resmi ITB yang dibentuk melalui MWA ITB dibawah Komite Dana, dan dikelola oleh Achmad Zaky selaku Founder Bukalapak/MWA-ITB serta Nurhayati Subakat selaku Fouder Paragon/MWA-ITB.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jokowi Menumpahkan Kekesalan hingga Perang Tarif Ojek Online Terkini
“Salam Ganesha diprakarsai oleh para alumni muda ITB , untuk mengajak seluruh alumni ITB berdonasi melalui endowment fund ITB , berbakti pada Almamater ITB, yang sudah memberikan pendidikan terbaik. Jadi seperti kata-kata salam Ganesha yakni untuk Tuhan, bangsa dan almamater," tutur Yani di Soehanna Hall, Jakarta.
Dana ini, lanjut Yani, akan digunakan untuk kesejahteraan civitas academica ITB, beasiswa, penelitian, dan sebagainya.
BACA JUGA: Destinasi Superprioritas Tebar Pesona di ITB Asia 2019
Inisiasinya dari 2004, di mana dulu yang menyumbang Endowment Fund ITB , hanya sebagian kecil para pengusaha alumni ITB.
"Kini saatnya kita mensosialisasikan ke seluruh alumni muda," imbuhnya.
Sementara itu, Achmad Zaky, selaku anggota MWA-ITB menyampaikan Salam Ganesha akan merekrut relawan yang berasal dari seluruh angkatan untuk kemudian dikomunikasikan ke seluruh alumni ITB, dengan harapan fundraising-nya akan terus berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan target.
"Salam Ganesha merupakan gerakan resmi bukan gerakan independen yang dibuat alumni. Kalau ada teman-teman yang masih bertanya, ini resmi melalui ITB. Dananya insya Allah amanah. Harapannya akan banyak awareness mengenai endowment fund, karena pendanaannya berasal dari alumni," katanya.
Penggunaan dana tersebut, kata Zaky, akan dikelola secara profesional, di mana dia menilai program ini serupa dengan wakaf.
Dana ini tidak akan berkurang diletakkan dalam suatu rekening resmi ITB.
"Pahalanya akan abadi dan semuanya akan digunakan untuk ITB. Untuk kesejahteraan dosen, mahasiswa hingga infrastuktur,” ucapnya.
“Kami juga mengundang para alumni yang telah berkontribusi di bidang/industrinya masing-masing untuk lebih berpartisipasi aktif dan dekat dengan rekan satu almamater supaya mendukung ITB agar bisa melompat lebih jauh ke depan,” papar Zaky lebih lanjut.
Dengan program tersebut, lanjut Zaky, diharapkan ITB akan semakin maju, temuan-temuan yang akan berkembang jadi startup unicorn sehingga kesejahteraan di Indonesia akan lebih luar biasa. Karena ITB sebagai institusi riset harus melahirkan penemuan-penemuan yang bisa diaplikasikan seluruh masyarakat Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa mekanisme dari donasi hingga pengelolaan Salam Ganesha ini dibangun menggunakan teknologi digital, dan semuanya bisa diamati secara transparan.
"Kami menggunakan teknologi digital dengan platform untuk endowment fund. Ini akan terus dikembangkan dan di update dimana informasi penggunaan dana abadi secara transparansi. Seluruh alumni bisa menularkan kepada kawan-kawan yang lain bagaimana pentingnya endowment fund. Siapapun alumni ITB, di mana pun berada, bisa akses salamganesha.id/donasi dan langsung donasi disitu," jelasnya.
Zaky turut memaparkan nilai donasi dari masing-masing produk yang akan diberikan, seperti jaket seharga Rp.2,5 juta, tas seharga Rp.300 ribu, tile naming yang satuannya seharga Rp.50 juta, kemudian juga ruang kelas dengan harga Rp 150 juta, hingga gedung yang bernilai Rp 25 miliar.
“Tile naming ini merupakan dinding lantai yang akan dibangun di Plaza Oktagon ITB, di mana yang menyumbang dengan angka tersebut namanya akan tertera di tile tersebut. Untuk ruang kelas dan gedung nama donatur akan tertera sebagai nama kelas atau nama gedung," paparnya.
Launching Night dihadiri oleh 1.200 alumni ITB, termasuk di antaranya Pramono Anung, Sakti Wahyu Trenggono, Budi Gunadi Sadikin, Hatta Rajasa, Andi Taufan, Billy Mambrasar, Arya Sinulingga dan Ridwan Djamaluddin, yang sudah dan akan membantu fundraising melalui makan malam bersama para donatur potensial.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia