Para Pria Stres Kerja? Hati-Hati Beberapa Jenis Kanker Ini

Kamis, 24 Agustus 2017 – 19:58 WIB
Stres kerja. Foto: Pixabay

jpnn.com - PERNAHKAH merasa bahwa pekerjaan akan membunuh Anda? Sayangnya, Anda mungkin benar.

Ternyata, stres kerja konstan adalah salah satu musuh terburuk tubuh Anda.

BACA JUGA: Bawang Merah, Diam-Diam Bisa Lawan Kanker

Sebuah studi yang diterbitkan di Preventive Medicine menemukan bahwa beberapa jenis kanker telah dikaitkan dengan stres kerja yang berkepanjangan pada pria.

Peserta studi telah mengalami 15 sampai 30 tahun tekanan kerja konstan dan beberapa mengalami tekanan lebih dari 30 tahun tanpa henti.
Jadi, jika Anda selalu merasa stres, inilah saatnya untuk melihat baik-baik kehidupan kerja Anda.

BACA JUGA: Catat! Ini Tanaman Herbal Untuk Melawan Kanker

Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk membuat beberapa penyesuaian terhadap cara mengelola kewajiban pribadi dan pekerjaan.

Apa yang menyebabkan stres kerja? Salah satu faktornya adalah kurangnya kontrol.

BACA JUGA: Waspada! Tiga Penyakit Ini Bisa Membunuh Wanita

Sebuah studi dari para periset di Kelley School of Business di Indiana University menemukan bahwa karyawan yang memiliki banyak pekerjaan dengan sedikit kontrol atas alur kerja mereka adalah 15,4 persen lebih rentan terhadap kematian daripada mereka yang bekerja dalam pekerjaan yang kurang menuntut.

Faktor stres kerja lainnya adalah konflik. Jika bekerja dengan bos yang mengerikan yang tidak menyukai Anda, maka hal ini bisa menyebabkan ketegangan emosional yang signifikan.

Berjalan di atas cangkang telur setiap hari bisa membuat Anda merasa lelah dan akhirnya menyebabkan mempertanyakan kemampuan Anda.

Jika Anda merasa terbebani oleh pekerjaan, Anda tidak sendirian. Stres kerja kronis telah berdampak negatif terhadap jutaan orang Amerika pada satu waktu atau lainnya.

Sekitar 65 persen orang Amerika mengatakan bahwa pekerjaan adalah sumber utama stres, menurut survei American Psychological Association's Stress in America.

Inilah beberapa kanker yang bisa timbul akibat stress kerja, seperti dilansir laman Cheat Sheet:

1. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru menyumbang lebih dari 1,69 juta kematian di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Satu reaksi yang mungkin dialami tubuh Anda terhadap situasi kerja yang penuh tekanan adalah peningkatan denyut jantung dan tingkat pernapasan yang lebih cepat.

Jika Anda terus-menerus di bawah tekanan di tempat kerja, maka hal ini bisa memberi tekanan pada paru-paru dan menyebabkan komplikasi di sistem pernapasan Anda dari waktu ke waktu.

Misalnya, stres berkepanjangan bisa memperburuk gejala kondisi kronis, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik, menurut Lung Institute.

-Apa yang bisa Anda lakukan.

Salah satu cara untuk mengurangi dampak stres pada paru-paru Anda adalah berlatih meditasi atau latihan pernapasan.

Ada banyak meditasi terpandu yang bisa Anda akses secara online. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menyewa pelatih meditasi.

Jadi, saat atasan atau rekan kerja Anda sedang menguji Anda, berhenti sejenak dan fokus pada pernapasan Anda alih-alih segera bereaksi terhadap situasi yang penuh tekanan.

2. Kanker usus besar

The American Cancer Society memperkirakan akan ada 95.520 kasus baru kanker usus besar pada 2017.

Jika Anda ingin semua bagian tubuh Anda bekerja dengan baik, Anda harus mengendalikan tingkat stres Anda. Hal ini terutama berlaku ketika datang ke usus besar Anda.

Jika Anda sering bertemu dengan situasi stres di tempat kerja, kadang kala Anda mendapati bahwa Anda mengalami konstipasi terkait rasa kecemasan.

-Apa yang bisa Anda lakukan.

Diet tinggi serat, minum banyak air dan teknik pengurangan stres bisa membantu mengurangi konstipasi yang berkaitan dengan kecemasan.
Beberapa perubahan gaya hidup kecil mungkin bisa membantu Anda menjadi lebih teratur.

Selain mengonsumsi obat pencahar saat Anda stres, pertimbangkan untuk berjalan di luar ruangan, melakukan bernafas dalam, meditasi, beristirahat, berolahraga dan terapi pijat.

Ini adalah bentuk manajemen stres yang aman dan sehat dan juga akan meningkatkan konstipasi Anda.

3. Kanker rektal

Studi tentang stres kerja dan kanker juga menemukan jumlah kasus kanker rektum yang lebih tinggi terjadi di antara mereka yang melaporkan adanya stres yang signifikan.

Kanker kolorektal adalah kanker paling umum ketiga di dunia. Selain stres, faktor risiko lain yang mengakibatkan timbulnya jenis kanker ini adalah usia, riwayat keluarga, aktivitas fisik dan indeks massa tubuh.

-Apa yang bisa Anda lakukan.

Stres terkadang bisa menyebabkan kebiasaan buruk. Periset dalam sebuah penelitian oleh Scientific Reports menemukan mereka yang melaporkan stres yang lebih tinggi cenderung bekerja lebih lama, merokok lebih banyak dan minum lebih banyak alkohol.

Anda bisa bergerak menuju gaya hidup yang lebih sehat dan mengurangi risiko kanker Anda dengan menendang kebiasaan merokok Anda (jika merokok) dan memperhatikan makanan Anda.

Jika Anda merasa terbebani di tempat kerja, alih-alih meraih rokok, menjauhlah dari meja kerja dan berjalan-jalan atau memasuki gym. Ganti kebiasaan lama dan buruk Anda dengan yang baru dan lebih sehat.

4. Kanker perut

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 754.000 kematian akibat kanker adalah hasil dari kanker perut.

Sekitar 28.000 kasus kanker perut baru akan didiagnosis pada 2017 di A.S. (17.750 pria dan 10.250 wanita), menurut American Cancer Society. Sayangnya, pada 2017 sekitar 10.960 orang akan meninggal akibat kanker perut (6.720 pria dan 4.240 wanita).

-Apa yang bisa Anda lakukan.

Beberapa faktor risiko kanker perut adalah diet yang buruk, merokok, riwayat keluarga dan kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit refluks gastroesofagus.

Stres bisa membuat GERD lebih buruk, jadi penting untuk tetap tenang saat kewajiban kerja mulai membuat Anda stres.

Anda juga bisa melakukan upaya untuk makan makanan yang lebih sehat jika Anda telah mengendur di area itu.

5. Limfoma non-Hodgkin

Ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kesempatan Anda mengembangkan limfoma non-Hodgkin, seperti obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh Anda, infeksi tertentu dan bahan kimia tertentu (seperti pembunuh gulma dan serangga), menurut para periset di Mayo Clinic.

Usia lanjut juga bisa berperan. Mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih tua cenderung berisiko tinggi terkena penyakit ini.

-Apa yang bisa Anda lakukan.

Studi tersebut menemukan faktor-faktor, seperti beban kerja dan tekanan waktu yang tinggi, bukan satu-satunya penyebab stres kerja.

Peserta penelitian juga menyebutkan masalah keuangan, kurangnya keamanan kerja dan konflik di tempat kerja karena beberapa sumber ketegangan pekerjaan lainnya.

Terlepas dari sumber stres kerja Anda, penting untuk menemukan cara untuk melepaskan tekanan Anda.

Luangkan waktu untuk berolahraga, makan dengan benar, dan yang terpenting, bicarakan masalah Anda dengan teman atau terapis Anda yang terpercaya.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenali dan Atasi Kanker Anak Melalui Deteksi Dini


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler