Para Profesor UI Bicara Soal Aksi Boikot Produk Israel, Menohok!

Kamis, 30 November 2023 – 12:15 WIB
Diskusi memperingati Hari Internasional Untuk Solidaritas Palestina yang diselenggarakan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisip UI. Foto dok. Fisip UI

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia telah lama menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina. Keterlibatan ini tidak hanya terbatas pada kebijakan pemerintah, tetapi juga meluas ke inisiatif masyarakat sipil.

Menurut Dekan Fisip Universitas Indonesia Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk menyatakan dukungan kepada rakyat Palestina.

BACA JUGA: Ini Produk-Produk yang Masuk Dalam Daftar Target Boikot BDS, Jangan Salah ya

"Wujud nyata dari keberpihakan tersebut bisa beragam. Dukungan politik, dukungan diplomatik, atau pemberian bantuan dalam wujud apa pun, termasuk donasi, merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan," kata Prof. Semiarto dalam diskusi memperingati Hari Internasional Untuk Solidaritas Palestina yang diselenggarakan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisip UI

Dalam acara ini Kepala Departemen HI UI Asra Virgianita menyerahkan donasi Rp 115 juta dari alumni HI UI kepada Dubes Palestina Untuk Indonesia Zuhair Al Shun sebagai simbol dukungan kepada rakyat Palestina.

BACA JUGA: Wasekjen MUI Bantah Mengarahkan Aksi Boikot Aqua 

Prof. Semiarto menambahkan dukungan-dukungan tersebut harus dilakukan secara bertanggungjawab dalam koridor kemanusiaan dan tepat pada sasaran. 

"Dalam era di mana disinformasi dan hoaks sering terjadi, kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai pijakan kita dalam memberikan dukungan-dukungan tersebut," sambungnya.

BACA JUGA: Boikot Produk Israel? Konteksnya Apa?

Dia juga memberikan tanggapan soal ajakan memboikot produk yang berasal dari Israel. 

Menurut Prof. Semiarto, pemboikotan harus mempertimbangkan betul dasar pelaksanaannya agar bisa tepat pada sasaran.

Jangan sampai langkah semacam itu justru kontraproduktif bagi upaya kemerdekaan Palestina atau memecah belah bangsa kita sendiri.

Salah satu situs yang menyebutkan daftar produk untuk diboikot adalah situs BDS International di mana di situs ini produk Danone tidak ada di daftar produk untuk diboikot.

Sementara itu, Prof. Evi Fitriani, Ph.D yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut juga menyoroti hal yang sama. Menurutnya, boikot yang dilakukan saat ini kurang relevan dalam rangka membantu rakyat Palestina.

"Kita harus yakin kalau boikot itu memang efektif. Jangan memboikot yang kita sendiri tidak tahu, itulah pentingnya kelompok penengah, kelompok akademia untuk melakukan riset dan memberikan semacam guidance, mana produk-produk yang perlu di boikot," tutunya.

Menurut Prof. Evi, produk yang harus diboikot adalah senjata yang benar-benar dipakai untuk menghabisi atau membunuh rakyat Palestina, perusahaan-perusahaan yg terlibat dalam perdagangan senjata.

"Itu yang paling penting," serunya.

Harus ada penelitian lebih lanjut mengenai produk yag benar-benar mendukung Israel. Maka menurutnya, boikot produk yang marak terjadi dan secara sporadis tersebut tidak benar-benar relevan dalam membantu perjuangan.

"Kalau yang lain-lainnya kita harus pelajari karena sistem global itu sudah sangat rumit dan kadang-kadang kita tidak tau pemilik modalnya ada di mana, dan pekerjaannya belum tentu orang yang terlibat dengan Israel, bisa jadi pekerjanya orang Indonesia dan orang Palestina," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler