Para Santri Sambut Mahyudin dengan Pekik: NKRI Harga Mati!

Jumat, 22 September 2017 – 20:02 WIB
Mahyudin membuka acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada ratusan santri/pemuda di Kampus Peradaban Hidayatullah Samarinda, Jumat (22/9). Foto: Humas MPR for JPNN.com.

jpnn.com, BANJARMASIN - Ratusan santri Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda, Kaltim, langsung meriakkan yel-yel “NKRI Harga Mati!”, begitu Wakil Ketua MPR RI H.Mahyudin ST, MM memasuki aula masjid di kompleks ponpes tersebut, Jumat (22/9).

Mahyudin datang untuk membuka sekaligus menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada ratusan santri/pemuda di Kampus Peradaban Hidayatullah Samarinda.

BACA JUGA: Isu PKI, Ambil Apinya Jangan Abunya

“NKRI, Harga Mati!, NKRI Harga Mati!,” pekik ratusan santri berbaju putih penuh semangat, berulang-ulang.

Hadir juga Anggota MPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP (Fraksi Partai Golkar), H. Syaharie Jaang SH, MSi. (Wali Kota Samarinda), Brigjen TNI Idham Waroihan S.Sos (Dandrem 091/ASN) serta DWP Syabab Hidayatullah Kaltim dan para undangan lainnya dari kalangan pemuda.

BACA JUGA: Refleksi Peristiwa Hijrah Rasulullah jadi Rujukan Umat Islam

Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka acara, para santri juga membawakannya dengan penuh khidmat dan semangat.

Mengawali acara, Mahyudin menjelaskan panjang lebar mengenai tugas dan fungsi pokok MPR.

Selain memiliki tugas-tugas konstitusional, jelas Mahyudin, MPR sebagai lembaga negara juga mempunyai tugas menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI ((Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), sesuai perintah UU No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) kepada masyarakat.

BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid: Tantangan Empat Pilar di Masa Kini

"Empat Pilar MPR RI telah mempersatukan Indonesia sebagai negara besar yang terdiri dari ribuan pulau, suku, budaya, dan bahasa. Karena kita punya Pancasila sebagai perekat bangsa yang majemuk ini. Masyarakat seharusnya menyadari itu. Masyarakat harus memahami Pancasila sebagai ideologi," imbuhnya.

Ditekankan bahwa Pancasila sebagai pedoman seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi beragam ancaman yakni perpecahan, korupsi, narkoba, dan radikalisme.

“Mari kita sepakat korupsi harus diperangi bersama, agar Indonesia menjadi bangsa yang maju. Korupsi terjadi baik di pusat maupun daerah,” ucapnya.

Mahyudin mengajak agar para santri/pemuda untuk menjauhi serta memerangi narkoba. "Kita harus melawan bersama-sama paham-paham radikal itu karena paham-paham itu telah memecah belah bangsa," imbuhnya. (JAS/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabiro Humas MPR: Sosialisasi Juga Bisa Lewat Puisi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler