Para Wanita Pemberani Kalahkan Donald Trump dan Xi Jinping

Kamis, 07 Desember 2017 – 06:29 WIB
Cover Majalah Time yang mengumumkan mengenai Person of the Year mereka. (CNN)

jpnn.com, NEW YORK - Dibutuhkan nyali besar untuk mengakui pernah dilecehkan dan berusaha melawan. Tapi, melalui gerakan sosial dengan tagar #MeToo yang diunggah kali pertama oleh Tarana Burke, para korban mulai berani buka mulut satu per satu.

Fakta yang terkuak mengakibatkan banyak pejabat harus menahan malu dan mundur dari jabatan atau bahkan malah dipecat. Tagar tersebut telah digunakan di berbagai penjuru dunia oleh para korban pelecehan seksual.

BACA JUGA: Keperawanan Melissa Direnggut Paksa Personel Backstreet Boys

Kuatnya gerakan sosial itu menarik perhatian majalah Time. Media yang berbasis di New York, Amerika Serikat, itu akhirnya memutuskan untuk memberikan gelar Person of the Year kepada para perempuan pemberani yang mampu menguak kisah pahitnya itu.

Time menyebut mereka sebagai silent breakers alias para pemecah kebisuan.

BACA JUGA: Raftaar: Skuat Polwan Bermotor Pemburu Predator Seksual

’’Ini adalah gerakan perubahan di media sosial yang tercepat selama beberapa dekade belakangan,’’ ujar Kepala Editor Majalah Time Edward Felsenthal seperti dilansir kantor berita Reuters.

Time tentu saja tidak memasang semua foto perempuan yang pernah dilecehkan. Ada enam orang yang menjadi perwakilan. Dua di antaranya penyanyi Taylor Swift dan korban pelecehan Ashley Judd.

BACA JUGA: Eks Bintang Bokep Bicara Kelakuan Cabul Petinggi Bollywood

Swift memenangi kasus melawan mantan DJ yang dituding meremas bokongnya. Di pihak lain, Judd adalah perempuan pertama yang mengumbar kebobrokan Harvey Weinstein, produser film yang melecehkan banyak artis.

Foto lainnya adalah Isabel Pascual, perempuan 42 tahun pemetik stroberi asal Meksiko, Adam Iwu yang bekerja sebagai pelobi di Sacramento, serta mantan teknisi Uber Susan Fowler.

Satu foto lainnya hanya tampak sebagian badan tanpa kelihatan wajahnya. Itu mewakili para perempuan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

’’Saya tidak pernah membayangkan sesuatu yang akan mengubah dunia. Saya hanya mencoba mengubah komunitas saya,’’ ujar Burke si pencipta tagar #MeToo.

Tahun ini Presiden AS Donald Trump duduk di posisi kedua, disusul Presiden Tiongkok Xi Jinping. Sedangkan para finalis, antara lain, adalah pemimpin Dewan Khusus Departemen Kehakiman Robert Mueller, Presiden Korut Kim Jong-un, dan sutradara film Wonder Woman Patty Jenkins.

BBC mengungkapkan, tradisi penetapan Person of the Years itu berlangsung sejak 1927. Yang diberi penghargaan adalah mereka yang dianggap memiliki pengaruh kuat selama setahun ke belakang. Baik pengaruh negatif maupun positif.

Mayoritas penerima penghargaan adalah perorangan. Hanya sebagian kecil yang merupakan kelompok maupun kejadian. Sebagai contoh, tahun 2011 jatuh pada The Protester yang merujuk kepada Arab Spring.

Sedangkan 2014 lalu penghargaan jatuh kepada Ebola fighters alias mereka yang berjuang mati-matian menolong pasien Ebola. (sha/c19/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Fakta Baru Kelakuan KKB, Mengejutkan!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler