jpnn.com - PACITAN – Kondisi ini sungguh memprihatinkan. Lebih dari 2 ribu kepala keluarga (KK) di 300 dusun di wilayah Pacitan belum menikmati listrik.
Beberapa dusun di antaranya terletak di daerah ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
BACA JUGA: Alamaakk! Kepala Sekolah Peluk Paksa dan Ciumi Ibu Guru di Kelas
Di antaranya, Kecamatan Sudimoro, Tegalombo, Bandar, dan Nawangan. Untuk penerangan malam, ribuan KK hanya menggunakan ublik alias lampu penerang berbahan bakar minyak.
BACA JUGA: Seruduk Bus, Bapak-Anak Tewas, Dua Cucunya Selamat
’’Ada juga sebagian warga yang mengolor kabel untuk mendapat aliran listrik. Hal itu terpaksa dilakukan karena jarak sumber listrik dengan rumahnya cukup jauh,’’ ujar Bupati Pacitan Indartato saat ditemui di sela Lomba Gotong Royong Tingkat Provinsi Jatim di Desa Purworejo Jumat (20/3).
Dia mengungkapkan, masih banyaknya rumah yang belum berlistrik dikarenakan anggaran yang dialokasikan program listrik pedesaan sangat minim.
BACA JUGA: Terkumpul 116 Ribu Tanda Tangan Dukung Penutupan Kebun Binatang Surabaya
Selain terkendala anggaran, penyebab lainnya adalah medan yang sulit. ’’Di Pacitan, ada wilayah yang sulit terjangkau jaringan listrik karena konturnya berbukit. Selain itu, banyak yang tinggal di pelosok,’’ katanya.
Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut, terang Indartato, adalah mengembangkan pembangkit mikrohidro atau pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat.
Nanti energinya dialirkan ke ribuan KK tersebut. Meski biaya pembuatan infrastruktur listrik tenaga surya itu cukup mahal, perawatan dan pemeliharaannya relatif murah.
’’Selain itu, wilayah yang dapat terjangkau instalasi PLN akan memakai listrik konvensional,’’ tuturnya. (her/eba/JPNN/c19/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP pun Diminta Dandan Biar Tak Terkesan Garang
Redaktur : Tim Redaksi