Parah! Rekor Inflasi dalam Lima Tahun Terakhir

Selasa, 05 Mei 2015 – 04:52 WIB
Kenaikan harga BBM, penyumbang terbesar naiknya inflasi. Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Inflasi April tercatat 0,36 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal ini dipicu kenaikan BBM (bahan bakar minyak) pada 28 Maret lalu yang mendongkrak naiknya harga-harga.

Menurut Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Suryamin, inflasi bulan ini merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir. "Ini yang kedua (mengalami inflasi) setelah 2012 dimana inflasinya 0,21 persen. Lainnya, April cenderung deflasi,” papar Suryamin dalam konferensi pers di gedung BPS, kemarin (4/5).

BACA JUGA: Istri Bayar Tunggakan Pajak Rp 326 Juta, Suami Dilepas

Menurut Suryamin tahun ini kondisinya berbeda, karena ada beberapa kebijakan pemerintah terkait pengaturan harga. Antara lain, kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif kereta api.

Suryamin menguraikan penyumbang inflasi terbesar adalah BBM dengan andil 0,22 persen. Menurut dia, keputusan pemerintah menaikkan harga premium pada 28 Maret berimbas pada inflasi bulan April.

BACA JUGA: Langkah Nyata Mewujudkan Indonesia sebagai Lalu Lintas Internet Dunia

“Perubahan harga bensin ini mencapai 5,68 persen. Kenaikan hampir terjadi seluruh kota,” katanya.

Kemudian, lanjut Suryamin, kenaikan harga bawang merah juga menjadi penyebab terjadinya inflasi.

BACA JUGA: Waskita Karya Buka Kembali Suspensi

Sumbangan inflasi bawang merah, 0,06 persen dengan perubahan harga 11,58 persen. Penyebab, kenaikan harga bawang merah adalah berkurangnya pasokan. Kenaikan tertinggi terjadi di kota Meulaboh dengan tingkat perubahan harga, 41 persen.

“Berikutnya tarif angkutan memberikan andil 0,04 persen dengan perubahan harga sebesar 2,14 persen. Ini terkait penyesuaian kenaikan harga BBM. Lalu, kenaikan bahan bakar rumah tangga, khususnya elpiji dengan andil 0,03 persen,” tuturnya.

Penyumbang inflasi lainnya adalah kenaikan tarif kereta api, 0,03 persen. Tingkat perubahan harga tiket mencapai, 20,94 persen. Kenaikan tertinggi terjadi di kota Tegal, Semarang dan Jember. (ken/dio)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Agroniaga Bukukan Laba Bersih Rp 20,43 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler