Paramiliter Bakamla Latihan Berganda, Hati-hati dengan Binatang Buas

Senin, 15 April 2019 – 07:00 WIB
Tampak salah satu dari ratusan Paramiliter Bakamla melaksanakan latihan berganda penggunaan kompas bintang dan jungle survival di Pulau Setokok, Jalan Trans Balerang, Batam, Jumat (12/4/2019). Foto: Humas Bakamla

jpnn.com, BATAM - Ratusan Paramiliter Badan Keamanan Laut (Bakamla) melaksanakan latihan berganda penggunaan kompas bintang dan jungle survival di Pulau Setokok, Jalan Trans Balerang, Batam, Jumat (12/4/2019).

Bertindak sebagai pelatih Sertu Marinir Arik dan Kopral Marinir Supriyadi. Keduanya memberikan arahan kepada ratusan paramiliter Bakamla dalam menggunakan kompas bintang sebelum dilepas ke hutan.

BACA JUGA: Segera Bentuk Desa Maritim di Perbatasan Malaysia

“Di luar sana perhatikan keselamatan diri Anda maupun anggota setiap regu. Atur jarak dalam langkah setiap anggota, hati-hati dengan binatang buas terutama ular karena ini malam hari,” ujar Arik.

BACA JUGA: CPNS Peserta Latihan Dasar Paramiliter Didatangani Tokoh Penting, Semua Terdiam!

BACA JUGA: Bakamla RI Serahkan Hasil Tangkapan ke Penyidik Polair

Tanggung jawab Danru (Komandan Regu) menghitung personelnya kembali dengan jumlah dan material yang utuh.

BACA JUGA: Ratusan Paramiliter Bakamla Antusias Beraksi di Atas Kapal

"Pastikan dalam menghitung personel sentuh wajah anggotanya jangan sampai anggotanya berkurang apalagi bertambah,” kata Supriyadi seperti dilansir dalam siaran pers Kasubbag Humas Bakamla RI Letkol Bakamla Mardiono.

Selanjutnya paramiliter di bagi menjadi 12 regu untuk melakukan praktek penggunaan Kompas Bintang di hutan pulau Setotok. Setiap regu terdiri dari 17 anggota.

Sertu Marinir Arik mengingatkan kembali batas tempat, sebelah kanan laut, sebelah kiri tanaman bakau dan sebelah depan laut. "Apabila melewati batas tersebut maka regu dinyatakan nyasar,” ujar Arik.

Selanjutnya, pada pagi hari ditengah hutan paramiliter kehabisan bahan makanan natura. Sehingga materi pembelajaran tentang jungle survival yang sebelumnya sudah diberikan kepada mereka oleh pelatih Sertu Marinir Budi Setiawan dipraktikkan.

Paramiliter melaksanakan teknik memasak dengan kelapa dan bambu. Masing-masing regu berbagai tugas pada anggotanya, ada yang mencari kelapa, bambu, ranting/daun kering dan batu.

Mereka mempraktikkan teknik menyalakan api dengan bambu, kemudian cara mengupas serat kelapa menggunakan batang kayu yang sudah dilancipkan. Kemudian mulai memasak nasi di dalam kelapa yang sudah dikupas seratnya.

Selain itu juga mereka mempraktikkan memasak dengan bambu. Dengan lihainya mereka mampu mempraktekkan teknik memasak tersebut karena kalau tidak demikian bahaya kelaparan akan dialami mereka di tengah hutan.

Untuk menghindari hadirnya binatang buas mereka juga memasang jebakan di sekeliling tempat mereka beristirahat menggunakan tali akar hutan yang diikat ke pohon.

"Latihan berganda ini tujuannya supaya paramiliter Bakamla mampu bertahan hidup di hutan, terhindar dari bahaya kelaparan dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka serta menjauhkan diri dari gangguan binatang buas,” ungkap Sertu Marinir Budi.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Keamanan Maritim, Bakamla RI Bekerja Sama dengan Japan Coast Guard


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler