jpnn.com, NUNUKAN - Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan, dalam waktu dekat segera membentuk desa maritim di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Hal tersebut disampaikan Kasi Kerja Sama Lembaga Pemerintah Bakamla RI Mayor Bakamla Akhmad Firdaus sesaat setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid di ruang kerja Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (4/4/2019).
BACA JUGA: Bakamla RI Serahkan Hasil Tangkapan ke Penyidik Polair
BACA JUGA: Bakamla Jajaki Kegiatan Lanjutan Desa Maritim Kuala – Sambas
Laura pun menyambut hangat niat baik tamunya yang merupakan utusan dari Bakamla RI itu.
BACA JUGA: Ratusan Paramiliter Bakamla Antusias Beraksi di Atas Kapal
Keduanya telah sepakat untuk segera menyusun rencana pelaksanaan MoU dan PKS, tentunya setelah mendapat restu dari pimpinan.
Program pembentukan desa maritim itu sendiri bagi Direktorat Kerja Sama merupakan tahun ke-dua yang pada tahun lalu telah dilaksanakan di Pandeglang, Sambas, dan Natuna.
BACA JUGA: Tingkatkan Keamanan Maritim, Bakamla RI Bekerja Sama dengan Japan Coast Guard
Kini, Institusi yang mengemban fungsi Coast Guard tersebut mulai melirik daerah perbatasan yang dinilainya layak untuk dijadikan desa maritim.
Sehari sebelumnya, tim survei dari Bakamla itu telah terjun langsung ke lapangan bersama Camat Sebatik Muhlis dan Kepala Desa Balansiku H. Firman H. Latif serta sejumlah Prajurit Korps Marinir yang kebetulan memang sedang bertugas di wilayah perbatasan.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakamla Diminta Serahkan Dua Kontainer Kayu Eboni dari Palu
Redaktur & Reporter : Friederich