Parlemen Florida tetap Izinkan Senapan Serbu Dijual Bebas

Jumat, 23 Februari 2018 – 06:51 WIB
Kanan: Nikolas Cruz berpose dengan pistol di salah satu post Instagram-nya. Kiri: Nikolas Cruz digelandang ke mobil polisi setelah penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas. Foto: CNN

jpnn.com, FLORIDA - Sheryl Acquaroli tak mampu membendung air matanya Selasa (20/2). Tepatnya saat melihat anggota parlemen Florida, Amerika Serikat (AS), melakukan pemungutan suara untuk pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) HB 219 tentang larangan penjualan dan kepemilikan senjata serbu. Sebanyak 71 legislator menolak. Hanya 36 yang setuju.

Hati Acquaroli langsung hancur. Korban selamat penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Rabu (14/2), itu merasa para legislator tersebut tak punya perasaan.

BACA JUGA: Trump Minta Guru Bawa Pistol saat Mengajar

Padahal, masih segar dalam ingatan Acquaroli dan penduduk Florida lainnya bagaimana Nikolas Cruz membantai siswa dan guru di sekolah tersebut. Senjata yang digunakan Cruz, AR-15, masuk daftar terlarang untuk diperjualbelikan jika RUU HB 219 disetujui.

Para korban selamat menaruh harapan besar agar parlemen menyetujui RUU tersebut supaya kejadian serupa tidak terulang. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya.

BACA JUGA: Pembantai 17 Orang di Florida Minta Tak Dihukum Mati

”Jika terjadi penembakan lainnya di Flordia, maka itu salah mereka,” ujar Acquaroli.

Siswa lainnya yang juga hadir di House of Representatives Florida, Spencer Blum, menyebut hasil pemungutan suara itu bukti nyata bahwa para legislator tidak peduli pada rakyat yang diwakilinya.

BACA JUGA: Donald Trump Didemo Anak Sekolah se-Amerika

Acquaroli, Blum, dan beberapa siswa serta staf sekolah lainnya tiba di Tallahassee sehari lebih cepat daripada rombongan korban selamat lainnya.

Mereka berdatangan ke ibu kota Florida untuk melakukan aksi menuntut para legislator membuat aturan perundang-undangan untuk mengontrol peredaran senjata agar lebih ketat.

”Ini bukan hanya tentang penembakan di sekolah, bukan pula hanya tentang kekerasan, ini adalah tentang harapan,” ujar Diefo Pfeiffer, salah seorang siswa.

RUU HB 219 diusulkan legislator Demokrat dari Orlando Carlos Guillermo Smith pada Oktober lalu. Sayang, parlemen dikuasai Republik dan mayoritas menolak usul Smith. Beberapa media lokal langsung mengunggah nama-nama 71 legislator tersebut beserta nomor kontaknya.

Gubernur Florida Rick Scoot pun langsung menggelar rapat tentang keselamatan sekolah pada hari yang sama dengan pembahasan RUU HB 219. Dia mengaku akan membuat usul yang akan siap pada Jumat (23/2) waktu setempat.

Tujuan utamanya adalah menghilangkan sumber masalah dan membuat orang tua merasa nyaman karena tahu bahwa sekolah tempat anak-anaknya mengenyam pendidikan aman.

Sementara itu, beberapa artis mendukung gerakan untuk menggelar aksi protes menuntut pengetatan peredaran senjata. Aksi bertajuk March for Our Lives bakal digelar di Washington pada 24 Maret.

Pasangan George Clooney dan Amal menyatakan bakal mendonasikan USD 500 ribu (setara Rp 6,8 miliar) untuk mendanai aksi tersebut. Steven Spielberg dan Oprah Winfrey mengikuti jejak Clooney dan mendonasikan uang dengan nominal yang sama.

Di tempat terpisah, Reuters merilis bahwa Presiden AS Donald Trump menyatakan telah menandatangani memo yang memerintah Jaksa Agung Jeff Sessions untuk membuat aturan baru.

Isinya adalah melarang peredaran aksesori senjata yang bisa mengubah senjata api menjadi senjata mesin. Salah satunya adalah bump stock yang dipakai Stephen Paddock untuk melakukan penembakan di Las Vegas. Saat itu 58 orang kehilangan nyawa akibat ulah Paddock. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jahat! Trump Manfaatkan Tragedi untuk Kepentingan Pribadi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler