Melihat manfaat berbuka-puasa bersama pada masyarakat muslim, Wakil Menteri Utama Negara bagian Victoria, James Melirno menganjurkan masyarat Melbourne untuk ikut berpartisipasi menghadiri acara berbuka-puasa. 

Hal tersebut dikatakan oleh James Melirno dalam  acara buka bersama yang diselenggarakan Parlemen Negara bagian Victoria hari Senin (22/6/2015) di Gedung Parlemen Victoria di jantung kota Melbourne.

BACA JUGA: PPIA Masuk Nominasi Asosiasi Pelajar Terbaik di Australia Tahun 2015

“ Berbuka  bearsama bukan sekedar makan dan minum,  namun sebuah refleksi komitment masyarakat muslim  terhadap kehidupan masyarakat Australia yang multibudaya yakni  dengan membuka pintu bagi siapapun yang datang untuk berbuka." kata Melirno,

"Berbagi makanan di meja adalah kesempatan memulai persahabatan dengan mereka yang berbeda latar belakang,” tambahnya dalam acara yang juga dihadiri Dian Fatwa dari ABC Australia Plus Indonesia.

BACA JUGA: Australia Gagalkan Upaya Penyelundupan Ular Asal Indonesia


Menu yang bisa disantap dalam acara buka puasa di gedung parlemen Victoria. (Dian Fatwa)

Hal senada juga diungkapkan oleh pihak pihak oposisi, yang diwakili Inga Peulich, anggota parlemen dari Partai Liberal yang berasal dari Bosnia Hercegovina.

BACA JUGA: Wanita Paruh Baya di Australia Paling Rentan Korban Penipuan Internet

Pengalamannya mengunjungi mesjid dan bertemu dengan pemimpin umat Islam menguatkan keyakinanannya bahwa acara buka bersama tidak saja memperkuat persahabatan diantara mereka yang hadir, akan tetapi juga memperkaya multiculturisme di Australia.

Inga yang mengawali pidato dengan ucapan Assalamualaikkum menyatakan saat berbuka adalah  kesempatan untuk mengenal Islam secara lebih dalam sebagai agama yang membawa kedamaian.


Mereka yang hadir dalam acara buka puasa ini berasal dari berbagai kalangan. (Dian Fatwa)

Pidato dari dua tokoh politik partai yang berkuasa dan oposisi  tersebut cukup signifikan,  menunjukkan bahwa Islam tidak saja diakui namun menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Australia.

Seorang peserta buka bersama yang mengenakan jilbab menyatakan keharuannya atas pidato dua tokoh politik yang biasanya saling bertolak belakang dalam menanggapi sebuah kebijakan.

 “ Di tengah issue terorisme dan ISIS, pidato tokoh politik seperti anda cukup menyejukan terutama bagi kami yang merupakan kelompok minoritas, “ ujar wanita keturunan Afrika tersebut.

Berbeda dengan acara buka bersama lainnya, peserta yang hadir justru non-muslim.

Setiap meja di isi oleh dua anggota DPRD Negara bagian Victoria dan dua muslim sementara sisanya adalah non muslim.

Komposisi duduk seperti ini memberi kesempatan bagi mereka yang non muslim dan anggota DPRD belajar dan  memahami lebih jauh soal Islam dan Ramadan.


Salah satu pertunjukkan yang ditampilkan Tari Sufi Berputar asal Turki. (Dian Fatwa)

Acara buka-bersama yang diselenggarakan oleh Australian Intercultural Society dan  Parlemen Negara Bagian Victoria merupakan program tahunan yang dimulai sejak tahun 2002 .

Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menghilangkan prasangka buruk soal Islam menyusul serangan terorisme di berbagi belahan dunia.  Peserta yang hadir umumnya menanggapi positif bahkan berkeinginan untuk datang di acara bukber di rumah-rumah masyarakat muslim. 

Selain Parlemen, berbagai lembaga di Australia juga menyelenggarakan acara buka puasa bersama, antara lain polisi dan berbagai yayasan sosial.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melatih Anjing Agar Miliki Kemampuan Mengendus yang Lebih Kuat

Berita Terkait