jpnn.com - Partai politik memiliki peran penting dalam membangun peradaban, termasuk dalam pengembangan masjid dan pusat ekonomi.
Dalam konteks ini, beberapa ahli seperti Ahmad Sutarmadi, mengatakan bahwa setidaknya ada empat fungsi masjid yakni ibadah/pembinaan iman dan taqwa, sosial kemasyarakatan, pendidikan dan pembinaan sumberdaya manusia, dan ekonomi.
BACA JUGA: Ingatkan Pendukung Coblos Parpol Pengusung, Anies: Pileg Juga Harus Menang
Dari keempat fungsi ini umumnya baru fungsi pertama saja yang terlaksana sementara fungsi kedua, ketiga dan keempat belum teroptimalkan.
Bahkan Hope Collins (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “The Mosque as a Political, Economic, and Social Institution” mengatakan bahwa sepanjang berbagai fase dan zaman dalam sejarah Islam, fungsi masjid telah berfluktuasi dan beradaptasi dengan realitas politik, ekonomi, dan sosial pada masanya.
BACA JUGA: Kombes Sabana Larang Anak Buahnya jadi Narasumber Acara Parpol
Masjid jelas merupakan institusi keagamaan, dan sebagai bangunan fisik, masjid bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keagamaan para penganutnya.
Namun secara khusus, masjid akan bisa dilihat sebagai sebuah institusi politik, ekonomi, dan sosial, yang berinteraksi dan bereaksi terhadap masyarakat secara luas.
BACA JUGA: Sebaiknya Parpol Pengusung Anies Tak Membela Komika Penista Agama
Dalam banyak kasus, partai politik yang aktif dalam membangun masjid sering kali memiliki program-program sosial dan ekonomi yang terintegrasi, seperti program bantuan kepada warga sekitar, pengembangan pelatihan keterampilan, dan penciptaan lapangan kerja.
Hal ini mencerminkan pandangan teori ekonomi politik bahwa partai politik sering kali memiliki kepentingan untuk memperkuat basis pemilihnya dengan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di wilayah yang mereka kuasai.
Partai politik, melalui kebijakan dan program-programnya, memiliki peluang besar untuk memainkan peran penting dalam membangun peradaban melalui pengembangan masjid dan pusat ekonomi.
Namun, penting untuk memastikan bahwa upaya ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga mendalam dan berkelanjutan untuk menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang dilayani.
Kaesang Pangarep, sebagai salah satu tokoh muda yang aktif di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), telah memainkan peran penting dalam mendukung upaya pembangunan peradaban melalui inisiatif yang melibatkan masjid dan pusat ekonomi.
Sebagai anggota PSI, Kaesang Pangarep terlibat dalam berbagai program yang menyoroti pentingnya masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual dalam masyarakat.
Melalui kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh PSI, Kaesang telah berusaha untuk mendorong peran masjid sebagai pusat pembelajaran, pemberdayaan ekonomi, dan sosial di komunitasnya.
Selain itu, Kaesang juga turut aktif dalam mendukung program-program yang berfokus pada pengembangan pusat ekonomi di tingkat lokal.
Dalam konteks ini, Kaesang dan PSI telah berupaya untuk mendukung pelaku usaha kecil dan menengah, menggalakkan inovasi di sektor ekonomi, serta menyediakan pelatihan dan dukungan bagi pengusaha lokal.
Peran politik Kaesang Pangarep dan keterlibatannya dalam PSI menunjukkan komitmen terhadap pembangunan peradaban melalui penguatan peran masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi dan spiritual, serta upaya untuk mengembangkan sektor ekonomi lokal.
Meskipun belum ada penelitian atau analisis mendalam yang secara spesifik mendokumentasikan peran Kaesang dalam membangun peradaban melalui masjid dan pusat ekonomi, partisipasinya sebagai anggota PSI memberikan gambaran bahwa generasi muda seperti Kaesang berupaya aktif dalam membawa perubahan positif dalam komunitasnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai wadah dimana Kaesang aktif, juga turut menunjukkan komitmen pada pendekatan progresif terhadap peran masjid sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Dengan melibatkan tokoh muda seperti Kaesang, PSI berusaha memperkuat agenda pembangunan peradaban yang inklusif, mengakui peran penting masjid sebagai pilar masyarakat, serta pusat ekonomi yang berdaya saing di tingkat lokal.
Perlu diingat bahwa peran politik dan kontribusi individu seperti Kaesang Pangarep dalam membangun peradaban melalui masjid dan pusat ekonomi adalah bagian dari upaya bersama dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Upaya ini memerlukan kolaborasi antara pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat, partai politik, dan instansi terkait lainnya untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam komunitas.
Penulis Adalah Ketua Pengajian Pemuda Toharotul Qulub (PPTQ) Parung
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif