jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun meyakini bahwa hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 oleh KPU hampir sama dengan hitung cepat.
Dia menegaskan bahwa kini tinggal menunggu formalisasi penetapan resmi oleh KPU saja.
BACA JUGA: Panas ! Kubu Jokowi Sebut BPN Prabowo - Sandi Pengecut, Ini Alasannya
"Hasil pemilu itu saya yakin sama dengan quick count. Tinggal masalah formalisasi penetapan melalui KPU saja kalau menurut saya," ujar Misbakhun di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/5).
BACA JUGA : Waspadai Kemungkinan Teroris Ledakkan Bom Jarak Jauh pada 22 Mei
BACA JUGA: Sikap Prabowo Ibarat Nikmati Bakso Semangkuk tapi tak Akui Makan Mie
Dia menegaskan bahwa setelah 22 Mei maka momen politik terkait penolakan hasil pilpres akan lewat.
Anggota Komisi XI DPR itu memprediksi akan terjadi sebuah rekonsiliasi. Pihak yang kalah akan bisa terima hasil, karena partai-partai yang lain tidak mungkin menolak pilpres tetapi menerima pileg.
BACA JUGA: 5.000 Aktivis 98 Minta Izin Menginap di Markas KPU
"Tidak mungkin, itu sama saja kemudian membohongi diri sendiri," ujarnya.
BACA JUGA : Coba Baca, Ini Sedikit Bocoran Isi Surat Wasiat Prabowo Sebelum 22 Mei
Dia menjelaskan membohongi diri sendiri maksudnya karena ada partai politik di kubu Koalisi Indonesia Adil dan Makmur menerima manfaat pilpres karena suaranya dan kursinya naik.
"Dan itu tidak mungkin mereka akan mengkhianati itu. Dan tidak mungkin mereka mewacanakan pemilu curang, karena apa, pilegnya bareng-bareng," ujar Misbakhun.
"Tidak mungkin ngomong pilpres curang, terus pilegnya tidak curang," tambahnya.
BACA JUGA : Jika Terjadi Kerusuhan Pada 22 Mei, Berani Bertanggung Jawab
Karena itu, dia menegaskan kalau mereka ngomong pilpresnya curang tetapi pilegnya jujur, itu sama saja mengkhianati diri sendiri.
"Nah inilah yang menurut saya momen politiknya akan selesai," pungkas Misbakhun. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf Nih, Pak Prabowo Dianggap Mengganggu Ketenangan Masyarakat
Redaktur & Reporter : Boy