jpnn.com - SURABAYA – Nasib pencalonan dalam pemilihan umum wali kota (pilwali) Surabaya ada di tangan dewan pimpinan pusat (DPP) partai masing-masing. Merekalah yang menentukan rekomendasi orang yang akan diajukan untuk bertarung dalam Pilwali Surabaya 2015. Apalagi, waktu pendaftaran tinggal hari ini dan besok (11/8).
Hingga kemarin, pengurus partai di level kota yang berupaya memunculkan calon sudah berembuk maksimal. Hasil komunikasi intensif itu lantas diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan respons dari DPP.
BACA JUGA: Yakin Incumbent Bisa Dikalahkan
”Pengurus partai politik di tingkat kota tinggal menunggu perintah dari pengurus pusat,” Kata Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin kemarin.
Adik menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi itu menyebutkan, sejauh ini namanya masih digadang-gadang untuk maju dalam pilwali. Hanya, dia belum tahu DPP akan tetap pada rekomendasi tersebut atau mengubahnya.
BACA JUGA: DPR Siapkan Panja BPJS Kesehatan
Beberapa hari terakhir, PKB memang sedang menjalin komunikasi intensif dengan Fraksi Handap yang terdiri atas Partai Hanura, Nasdem, dan PPP. Tapi, pertemuan itu belum menghasilkan keputusan konkret lantaran menunggu keputusan akhir dari DPP juga.
Parpol yang juga masih semangat mengusung calon untuk pilwali Surabaya adalah PAN. Mereka sebelumnya menjatuhkan rekomenasi kepada Dhimam Abror dan Haries Purwoko pada pendaftaran tahap kedua. Sayang, Haries kabur lantaran khawatir dianggap sebagai calon boneka. PAN saat itu bersanding dengan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Ada Kesengajaan Pilkada Bakal Diundur Hingga 2017
Abror pun tetap bersemangat untuk maju lagi dalam pilwali. Dia mengaku beberapa kali dihubungi pengurus PAN di level kota dan pusat. Pengurus Partai Demokrat juga masih menjalin komunikasi dengan dia. Misalnya, Ketua DPD Partai Demokrat yang juga Gubernur Jatim Soekarwo. ”Tadi (kemarin, Red) Pakde (sapaan akrab Soekarwo, Red) juga teleponan sama saya. Tapi, tidak secara spesifik bahas pilwali,” ungkap Abror.
Kemarin Abror mengaku sedang berada di Jakarta. Tapi, dia membantah itu berhubungan dengan pilwali Surabaya. Dia mengaku sedang punya urusan pribadi di ibu kota. Abror juga membantah kabar perjodohannya dengan mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Rasiyo.
Apalagi bila Rasiyo yang memang dekat dengan Soekarwo itu bakal diplot untuk bakal calon wali kota. Sejauh ini, posisi Abror masih mentereng sebagai calon L-1. ”Saya belum dengar soal Pak Rasiyo,” kata Abror yang menjabat ketua harian KONI Jatim itu.
Sebuah sumber di kalangan politikus senior Surabaya mengungkapan, nama Abror justru menguat akan bersanding dengan Warsito yang menjadi sekretaris DPC Partai Hanura Surabaya. Kabar tersebut terjalin dengan makin intensifnya pertemuan antarpolitikus. "Koalisi antara PAN dan Hanura ini yang terus-terusan,” ujar sumber tersebut.
Tapi, lanjut sumber itu, Abror jelas akan kesulitan bila tidak didukung Demokrat. Partai berlambang bintang Mercy itu harus terlibat secara langsung untuk mendukung Abror. ”Di Surabaya, Demokrat kan punya enam kursi dan massanya juga masih banyak,” imbuh sumber tersebut.
Sementara itu, pada pendaftaran hari pertama tahap ketiga, peminatnya sepi. Lima komisioner KPU Surabaya yang stand by sejak pagi sebenarnya sudah siap untuk menyambut pendaftar atau orang partai yang ingin menanyakan perihal pendaftaran.
”Tapi, sampai sore ini tidak ada yang tanya-tanya soal pendaftaran. Paling ya wartawan,” kata Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin.
Lepas pukul 16.00, Komisoner KPU Arief Budiman telihat mendatangi kantor KPU Surabaya. Dia datang untuk melihat secara langsung pendaftaran yang dijalankan KPU. ”Sampai sore ini di tiga daerah di Jatim, yakni Surabaya, Pacitan, dan Blitar, tidak ada lagi yang daftar,” kata Arief.
Dia mengungkapkan bahwa KPU memberikan waktu dua hari lagi, yakni hari ini dan besok, bagi pasangan calon (paslon) untuk mendaftar. Bila tidak ada yang mendaftar, pilwali Surabaya akan ditunda pada Februari 2017. ”Sejauh ini tidak ada celah lagi untuk menambah waktu pendaftaran,” ujar dia. (jun/c10/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kantongi 1.674 Laporan Harta Kekayaan Calon Kada
Redaktur : Tim Redaksi