Parpol Haram Dikte Presiden

Kamis, 16 April 2009 – 13:11 WIB

JAKARTA - Partai politik (Parpol) diminta tidak mendikte presiden, siapa pun yang akan terpilih nantinya dalam Pilpres mendatangSebab, presiden bukan melakukan kontrak dengan parpol melainkan dengan rakyat.

“Tidak ada istilahnya itu Parpol mengatur-atur presiden

BACA JUGA: Bertelanjang Dada Demo KPU

Kalau boleh pinjam istilah MUI, maka 'haram' bagi Parpol yang mendikte langkah maupun kebijakan presiden
Presiden itu dipilih berdasarkan suara rakyat, bukan suara partai

BACA JUGA: PPP Hengkang, Golden Triangle Terancam Buyar

Dengan demikian antara presiden dan rakyat ada terjadi kontrak di mana perjanjiannya adalah mensejahterakan rakyat bukan partai,” ulas Koordinator Forum Percepatan Pembangunan Wilayah (FPPW) La Ode Ida saat memberikan keterangan pers di Gedung Nusantara III, Kamis (16/4).

Demikian juga dengan penentuan menteri, menurut wakil ketua DPD RI ini, bukan urusan parpol tapi jadi hak prerogatif presiden
Dia mengkritisi, selama ini parpol juga memperebutkan jatah menteri

BACA JUGA: Barindo Minta Elit Parpol Redam Ambisi Pribadi

Padahal seorang presiden punyak hak untuk menunjuk para pembantunya yang bisa diajak kerja sama.

“Ini harus diluruskan lagiSilakan partai mengatur jatah kursinya di DPR RI, tapi jangan sampai mengatur presiden,” tambah Julius Bobo, koordinator perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga deklator FPPW.

Dia pun mengimbau agar presiden terpilih nanti harus tegas dan jangan takut pada parpol“Negara ini akan tetap ada kok meski tidak ada partaiNKRI bukan dibentuk oleh partai, melainkan oleh air mata bangsa dari Sabang sampai Merauke,” tegas Julius(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Depsos Bagi-bagi Duit ke Rumah Tangga Miskin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler