jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyatakan pihaknya kemungkinan besar tidak akan mendukung capres-cawapres mana pun.
"Partai Buruh dalam putaran pertama tidak mencalonkan, tidak mendukung, dan tidak memilih capres mana pun," kata Said Iqbal di Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12).
BACA JUGA: Sikapi Pernyataan Ganjar Soal Omnibus Law, Partai Buruh: Jangan Berhenti di Janji
Dia mengungkapkan ada beberapa alasan pihaknya tidak mendukung capres-cawapres mana pun pada putaran pertama.
"Pertama tidak ada satu pun capres-cawapres berani melakukan kontrak politik dengan Partai Buruh," kata dia.
BACA JUGA: 950 Ribu Buruh dari SPN Deklarasi Menangkan Partai Buruh di Pemilu 2024
Dia menjelaskan Partai Buruh enggan berkoalisi dengan partai yang mengesahkan UU Omnibus Law.
Oleh karena itu, yang bisa dilakukan mendukung capres-cawapres secara personal, bukan dengan koalisi parpol.
BACA JUGA: IKN dan Era Baru Pulau Kalimantan
"Nah, sampai dengan hari ini tidak ada kontrak politik dengan salah satu paslon yang bersedia kontrak politik. Itu alasan yang pertama mengapa di putaran pertama ini tidak mencalonkan capres dan cawapres," katanya.
Alasan yang kedua, lanjut Said Iqbal, ketika Partai Buruh dan dan serikat buruh menyuaralan terkait upah, tidak ada satu pun capres dan cawapres yang mendukung perjuangan serikat buruh.
"Jadi, agak berat bagi kami memutuskan siapa capres dan cawapres di putaran pertama ini, karena keberpihakannya kepada Partai Buruh, tidak ada," tuturnya.
Said Iqbal mencontohkan para capres-cawapres ketika diundang oleh pengusaha berbondong-bondong datang. Namun, saat Partai Buruh menggundang para capres dan cawapres itu tidak ada satu pun bersedia untuk hadir.
"Ini menunjukkan keberpihakan kepada pemilik modal. Semua paslon capres dan cawapres lebih kepada pemilik modal, tetapi kepada buruh sangat kurang perhatiannya," kata Said Iqbal. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 183 Pati TNI Kena Mutasi, Pangdam dan Kapuspen Diganti, di Sini Selengkapnya
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Kenny Kurnia Putra