jpnn.com, JAKARTA - Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) yang masih dalam proses pendaftaran di Kemenkumham di sejumlah daerah bisa menjadi ‘role model’ buat partai politik (parpol) baru.
Partai Emas jika dikemas dengan cerdas sangat potensial dan memiliki magnet elektoral yang kuat pada Pemilu 2024 mendatang.
BACA JUGA: Partai Emas Menguji Coba Layanan Transportasi Daring Buatan Anak Indonesia
“Jika digarap serius dengan kemasan yang cerdas, Partai Emas ini sangat mungkin menjadi kiblat baru sejumlah parpol khususnya parpol baru dalam meraih dukungan pemilih yang besar,” kata peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah di Jakarta, Kamis (6/5).
Toto yang juga Direktur Eksekutif PT Citra Komunikasi LSI Denny JA ini mengatakan Partai Emas mendesain dirinya sebagai partai yang berorientasi pada kebutuhan pasar dengan aneka produk yang ditawarkannya.
BACA JUGA: PKB Sebut Keputusan MK Soal Syarat Verifikasi Parpol Sangat Bijaksana
Toto menyebut salah satu produk yang ditawarkan parpol pimpinan Hasnaeni adalah aneka layanan yang berbasis aplikasi seperti Emas Jek, Emas Car, Emas Food, emas Cargo, Emas Send, Emas Trip dan Pick Up Now. Bahkan, kabarnya, partai ini juga sedang merancang program Koperasi, BPR dan bahkan Perumahan Rakyat.
"Meskipun, ‘PR’ berikutnya, bagaimana dengan konstitusi yang melarang partai berbisnis. Tentu itu hal lain yang harus disiasati,” kata Toto.
BACA JUGA: Herzaky Demokrat: Kepercayaan Rakyat Harus Kami Jaga dengan Baik
Toto berpandangan Partai Emas berbeda dengan umumnya parpol saat ini yang masih mengandalkan target pasar tradisionil yang berorientasi ideologis. Sebut saja, pasar nasionalis dan religius, yaitu pasar yang dalam banyak teori marketing sudah tak lagi berkategori Blue Ocean, tetapi sudah menjadi Red Ocean," ujarnya.
Apa yang sedang dilakukan Partai Emas ini merupakan terobosan out of the box yang sangat potensial menjadi magnet publik untuk bukan saja lolos parliamentary threshold (PT) tetapi juga moncer di 2024 nanti.
"Apalagi, jika partai ini juga mampu mengombinasikan kekuatan program dengan personal figur ketua umumnya,” tegas Toto.
Dalam teori marketing politik, menurut Toto, Partai Emas ini mengambil posisi model partai yang berorientasi pasar (market oriented party). Yaitu, partai yang lahir berdasarkan tuntutan keinginan pasar dengan desain awal sudah dimulai melalui aneka penelitian tentang apa saja yang dibutuhkan pemilih.
Menurut Toto, yang terjadi saat ini, partai terlena denganrientasi produk turun-temurun seperti ideologi (product oriented party) yang bukan mustahil pada saatnya akan ditinggalkan.
Terutama ketika publik cepat atau lambat menilai ideoli pun sudah mulai tak ada di partai politik, karena ulah oknum partai yang makin banyak terlibat kasus korupsi. Sehingga, ideologi tak lagi mereka peroleh dari partai, tetapi dari tempat lain.
“Kalau mau jujur, itulah tuntutan publik terhadap partai politik modern ke depan. Apalagi, sejalan dengan makin cerdasnya pemilih kita,” katanya.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich