jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, kehadiran Partai Gelora Indonesia yang digagas Fahri Hamzah merupakan ancaman serius bagi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Pasalnya, pendiri Partai Gelora merupakan sejumlah mantan petinggi PKS yang cukup berpengaruh. Di antaranya mantan Presiden PKS Anies Matta, Fahri Hamzah dan sejumlah mantan petinggi PKS lain seperti Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar dan Achmad Rilyadi.
BACA JUGA: Ferdinand Demokrat: Sekalipun Dibayar Rp 100 Triliun, Saya tidak Akan Masuk Partai GeloraÂ
"Saya kira kehadiran Partai Gelora sangat berdampak bagi PKS karena sebagian tokoh-tokoh PKS yang selama ini cukup signifikan mendulang suara partai sudah mendirikan partai baru," ujar Maksimus kepada jpnn.com, Jumat (8/11).
Dosen di Universitas Mercu Buana ini khawatir, suara PKS akan tergerus di Pemilu 2024 jika tidak segera mengantisipasi kehadiran Partai Gelora. Terutama di daerah-daerah pemilihan tertentu yang selama ini diketahui basis suara tokoh PKS yang beralih mendirikan Partai Gelora.
BACA JUGA: Partai Gelora Hadir Karena Ketidakpuasan Tokohnya?
"Kondisi ini bisa menggerus suara PKS, khususnya di dapil-dapil para tokoh yang gabung ke Gelora," ucapnya.
Apa yang harus dilakukan PKS agar kadernya tidak berpindah ke Partai Gelora? Direktur Eksekutif Lambaga Analisis Politik Indonesia (LAPI) ini menyarankan beberapa hal. Antara lain penguatan dan konsolidasi internal.
BACA JUGA: Sohibul Iman dan Surya Paloh Pelukan, Fahri Hamzah Singgung soal Rp 30 Miliar
"Satu hal lagi yang tak kalah penting, PKS harus menghindari konflik-konflik internal yang memicu kader pindah ke partai lain, khususnya ke Partai Gelora," pungkas Maksimus. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang