Partai Gerindra Masuk Kabinet, Relawan Jokowi Kecewa

Senin, 21 Oktober 2019 – 21:42 WIB
CALON MENTERI: Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan wakilnya, Edhy Prabowo usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Gabungan tokoh-tokoh relawan besar pendukung Jokowi mengaku kecewa atas munculnya beberapa nama calon menteri yang sudah dipanggil ke Istana Negara, Senin (21/10).

Seorang relawan, Reinhard Taki menegaskan mereka yang sudah mendukung Jokowi sejak Pilkada DKI Jakarta 2012 merasa kecewa karena sudah berjuang memenangkan mantan gubernur DKI itu. 

BACA JUGA: Jokowi Dilantik, Relawan Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 200 Meter

Sementara, lanjut Taki, justru yang selama ini berseberangan dengan Presiden Jokowi malah diakomodir dengan suka cita.

"Banyak kalangan profesional dan loyalis pendukung Jokowi dan keringatnya sangat jelas. Ini jelas sangat melukai," ujar Taki dalam jumpa persnya di Jakarta.

BACA JUGA: Prabowo Bakal Urus Pertahanan, tetapi Belum Tentu Jadi Menhan

Menurut Taki, relawan sangat menghargai hak prerogatif Presiden Jokowi atas proses penunjukan menteri baru di Kabinet Kerja jilid ll. 

Namun, kata Taki, sebaiknya Presiden Jokowi lebih memilih dan mempercayai pendukung setianya yang selama ini telah berkontribusi lebih, berkualitas untuk masuk dalam barisan menterinya.

BACA JUGA: Prabowo ke Istana, Cocok jadi Menhan atau Menko Polhukam?

Taki mengaku khawatir berdasarkan pengalaman Presiden Jokowi di Kabinet Kerja lalu. Beberapa menteri dipilih presiden dan diberhentikan, karena kurang profesional, berkualitas dan memiliki loyalitas, kemudian beroposisi dan berseberangan dengan pemerintah.

Sementara, relawan pendukung Jokowi lainnya Imannuel Ebenezer menilai, masuknya Partai Gerindra justru berpotensi menghambat program Jokowi-Maruf Amin. Apalagi isunya Prabowo Subianto menduduki posisi Menteri Pertahanan. 

"Beberapa kawan-kawan kami yang berkeringat, bertarung, berdarah dan sebagainya kok tiba-tiba Gerindra masuk. Ditambah posisinya menteri pertahanan, salah satu menteri paling strategis dalam pemerintahan," jelasnya.

Ebenezer menilai, pemilih Presiden Jokowi itu justru menghindari agar Prabowo Subianto tidak berkuasa. 

"Tapi, sekarang kok malah dikasih kekuasaan. Ini jelas berbahaya. Sangat-sangat melukai para pendukung Jokowi," tegasnya.

Untuk itu, Ebenezer menegaskan, relawan pendukung Jokowi belum bisa menerima masuknya partai oposisi kedalam Kabinet Kerja jilid ll. 
Karena, akan mengganggu baik psikologi dan juga moral pemilih militan Jokowi.

"Mereka yang oposisi dalam Pilpres lalu masih sangat diragukan loyalitas dalam mendukung arahan Presiden Jokowi dalam menghadapi percepatan program pemerintah ke depan," tandasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler