Partai Golkar Masih Ngaku Kompak

Senin, 12 Oktober 2009 – 20:58 WIB
JAKARTA - wakil Sekjen DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Musfihin Dahlan menjamin Golkar tidak akan mengalami perpecahan pasca Munas VIII di Kota Pekanbaru"Tidak ada istilah perpecahan di tubuh Golkar sebab di internal Golkar ada mekanisme penyelesaian semua masalah yang sudah ditetapkan sebelum Munas berlangsung, baik tertulis maupun berbentuk konvensi," kata Musfihin Dahlan, kepada pers di Jakarta, Senin (12/10).

Dibanding dengan Munas Golkar di Bali, lanjutnya, konflik internal yang terjadi di saat berlangsungnya Munas di Pekanbaru belum sebanding

BACA JUGA: Golkar jadi Penumpang Kekuasaan

Tapi sesudah Munas, semua konflik terselesaikan secara baik dan kekeluargaan
Ini menunjukkan semua kader Golkar masih tetap komit pada institusi Golkar

BACA JUGA: Yuddy Ancam Hengkang dari Golkar

Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan secara berlebihan.

Menjelaskan adanya dua Wakil Ketua Umum DPP Golkar masing-masing dipegang oleh Agung Laksono dan Theo L Sambuaga, Musfihin menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah penting untuk kembali fokus mengurus konstituen di dua kawasan Indonesia Barat dan Timur
"Ini hasil dari sebuah pembelajaran dimana saat itu Ketua Umum Golkar yang juga Wakil Presiden berasal dari wilayah Indonesia Timur

BACA JUGA: Hanura Bukan Oposan Permanen

Tapi fakta politik tersebut tidak memberikan kontribusi sebagaimana yang diharapkanGolkar merosot di wilayah ituSecara nasional Golkar kehilangan suara lebih dari 9 juta," tegasnya.

Untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap Golkar, maka Munas memutuskan harus ada dua Wakil Ketua Umum GolkarJadi itu bukan kehendak Ketua Umum, tapi amanah dari forum tertinggi Golkar, yakni Musyawarah Nasional yang diadakan 5 tahun sekali, imbuhnya.

Disinggung siapa yang pantas untuk menempati posisi Ketua Fraksi Golkar di DPR, setelah Priyo Budi Santoso terpilih jadi Wakil Ketua DPR, Musfihin, kelahiran Jakarta itu menegaskan bahwa semua kader Golkar yang lolos ke Senayan pantas untuk jadi Ketua Fraksi.

"Tapi di internal Golkar ada semacam konvensi yang telah berlangsung cukup lama dan dimasa akan datang tetap dipakai, yakni prioritas untuk manjadi Ketua Fraksi itu adalah pengurus harian DPP GolkarDan ini pun jumlahnya sangat banyak," ujarnya.

Saat ini DPP Golkar tengah menyusun mekanisme pemilihan Ketua Fraksi Golkar di DPR ituTapi secara informal sudah beredar beberapa nama seperti Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Setya Novanto, Agun Gunandjar, dan Rully Chairul Azwar, imbuh Musfihin Dahlan(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabinet Ical Tak Punya Karakter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler