Partai Non-Parlemen Kompak Tolak Kenaikan PT

Rabu, 29 Januari 2020 – 23:42 WIB
Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq. Foto: jawapos

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Perindo Ahmad Rofiq menyebut partai-partai yang gagal menuju Senayan tidak setuju wacana menaikkan ambang batas parlemen dari empat menjadi lima hingga tujuh persen. Rofiq menilai ambang batas parlemen tetap dipertahankan sebesar empat persen.

"Iya, partai-partai yang tidak lolos parlementary treshold memang menghendaki ditahan di empat persen," kata Rofiq ditemui di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).

BACA JUGA: Berkarya Klaim Tujuh Partai Tidak Setuju PT Naik

Rofiq beralasan, mempertahankan ambang batas empat persen demi mematangkan demokrasi. Pasalnya, ambang batas empat persen baru berlaku pada Pemilu kali ini.

"Bagian dari pematangan demokrasi ke depan. Harapannya dengan ambang batas empat persen ini artinya konsolidasi demokrasi bisa berjalan dengan baik," ucap dia.

BACA JUGA: PDIP Usul PT Jadi Lima Persen, Jubir Gerindra Ogah Komentar

Terlebih, kata Rofiq, partainya sudah merasa berat dengan ambang batas perlemen empat persen. Pasalnya, Perindo sulit menuju Senayan dengan ambang batas empat persen.

"Iya empat persen itu sudah sangat besar," ucap dia.

Sementara itu, Wasekjen DPP PSI Satia Chandra Wiguna menyebut partainya tidak setuju dengan wacana menaikkan ambang batas parlemen dari empat menjadi lima persen. Menurut dia, PSI lebih setuju dengan ambang batas sebesar empat persen.

"Jadi untuk sementara setop dulu di sini, jangan ada kenaikan lagi," kata Satia ditemui di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).

Satia beralasan, ambang batas parlemen rutin mengalami kenaikan seiring perubahan UU Pemilu. Sebelumnya, kenaikan ambang batas sudah terjadi dari tiga menjadi empat persen. "Sebelumnya juga sudah naik. Setop dahulu di sini, empat," ungkap dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler