Partai Pengecut di Pilkada harus Dihukum

Sabtu, 01 Agustus 2015 – 19:05 WIB
ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Populi Center Nico Harjanto minta pemerintah  berkomunikasi dengan pimpinan partai politik terkait fenomena calon tunggal pilkada. Tujuannya, untuk mengetahui alasan sebenarnya kenapa di beberapa daerah tertentu banyak partai yang urung mengusung calon.

Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar pemerintah bisa mencari solusi yang pas mengatasi masalah calon tunggal di pilkada.

BACA JUGA: Aturan Pencalonan Diubah, KPU Ingatkan Potensi Konflik

"Pemerintah, Kemendagri, Kemenkopolhukam lakukan komunikasi intensif dengan parpol. Kalau perlu ajak pimpinan daerah untuk duduk bersama dan ketahui apa penyebabnya (tidak mengusung)," kata Nico dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (1/8).

Dikatakannya, calon tunggal kemungkinan besar terjadi karena banyak partai takut berkompetisi dengan calon kuat di suatu tersebut. Padahal berkompetisi di pemilihan umum merupakan bagian dari pendidikan politik yang tak lain adalah salah satu fungsi dari partai politi sendiri.

BACA JUGA: Calon Tunggal, Bukti Buruknya Kualitas Partai Politik

Nico menganggap sikap partai-partai yang pengecut dan takut kalah itu bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Dia bahkan setuju jika pemerintah memberi sanksi kepada partai-partai tersebut.

"Mereka (partai) wajib dihukum semua. Misalkan dibatalkan subsidi negaranya. Atau dievaluasi keikutesertaan di pemilukada berikutnya," papar dia.

BACA JUGA: Ini Sikap KPU soal Wacana Perppu Calon Tunggal

Nico sendiri tidak setuju perubahan undang-undang atau penerbitan Perppu dijadikan solusi bagi masalah calon tunggal. Menurutnya, langkah tersebut hanya akan menimbulkan masalah di daerah lain yang memiliki lebih dari satu pasang bakal calon peserta pilkada.

Kata dia, lebih baik pemerintah mendorong baik partai ataupun bakal calon perseorangan untuk mendaftar. Menurutnya, pemerintah bisa memberi fasilitas sehingga bakal calon tidak takut-takut lagi mendaftar.

"Intinya Pilkada harus didorong semangat pertandingan demokratis, bukan menang kalah. Kekalahan di  pilkada bukan berati kalah juga pada Pilkada selanjutnya," pungkasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Polri Patut Tangkap Pelaku Mahar Pilkada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler