jpnn.com, CAPE TOWN - Perusakan makam muslim di Mowbray mendapat perhatian dari Kongres Nasional Afrika (ANC), partai berkuasa di Afrika Selatan. Partai yang pernah dipimpin almarhum Nelson Mandela itu mengecam tindakan barbar terhadap minoritas muslim tersebut.
"Kami ikut merasakan kepedihan yang mendalam yang dirasakan oleh pihak keluarga atas perilaku kasar dan tanpa hati nurani seperti itu terhadap kuburan orang yang mereka cintai," kata ANC dalam pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Turki, Jumat (1/11).
BACA JUGA: Marah Besar, Warga Kongo Hancurkan Kantor Konsulat Afsel
Sebanyak 80 nisan di makam umat Islam Mowbray dirusak pada Selasa (29/10) lalu. Saat ini kepolisian setempat masih mengusut kasus tersebut.
Pihak ANC mengapresiasi keluarga yang menjadi korban perusakan dan masyarakat muslim Afrika selatan karena menahan diri dalam menghadapi provokasi semacam itu. Muslim adalah kelompok minoritas di Afrika Selatan dengan jumlah 1,7 persen dari total populasi.
BACA JUGA: Mantan Presiden Afsel Didakwa Merekayasa Transaksi Rp 34,4 T
Zwelivelile “Mandla” Mandela, cucu Nelson Mandela yang juga anggota parlemen, ikut mengutuk mengutuk peristiwa tersebut. Menurutnya, pengerusakan itu bertentangan dengan nilai-nilai dasar Afrika Selatan.
"Pelanggaran tempat suci semacam ini adalah perbuatan jahat dan pelanggaran terhadap nilai-nilai agama. Tindakan tersebut juga melanggar nilai-nilai perdamaian, penghormatan dan martabat yang disepakati bersama di dalam undang-undang dasar kita," kata Zwelivelile di dalam satu pernyataan yang disiarkan Royal House of the Mandelas.
BACA JUGA: Mantan Ibu Negara Afsel Winnie Mandela Wafat
Zwelivelile mengatakan, rakyat Afrika Selatan tidak pernah membiarkan provokator untuk menyebarkan kebencian dan membuat kerusuhan maupun mengganggu hubungan antar-agama. Dia mendesak pemerintah agar berusaha sekuat mungkin untuk menangani masalah itu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil