JAKARTA - Perbatasan Indonesia-Malaysia bukan satu-satunya masalah perbatasan yang kini dihadapi IndonesiaSelain dengan Malaysia, Indonesia juga masih belum sepakat soal tapal batas negara dengan Timor Leste
BACA JUGA: Eksepsi Ditolak, Sidang Suami Malinda Jalan Terus
Tapal batas Timor Leste dan Indonesia di darat hingga kini belum bisa dilihat dengan jelas
BACA JUGA: Wilayah Yang Diduga Dicaplok Kaya Timah dan Migas
Perbatasan Indonesia Timor Leste disepakati pada 8 April 2005 di Dili
BACA JUGA: BKN Siap Garap NIP 67 Ribu Honorer
Perbatasan Indonesia-Timor Leste terbentang sekitar 270 kilometerSepanjang 149,1 titik koordinat perbatasan itu berada di bagian darat sisi barat antara wilayah kabupaten Belu, NTT dengan Timor LesteSisanya terbentang di wilayah Timor Leste yang berada di kawasan enclave."Dalam dua bulan ke depan, dilakukan demarkasi atau pemasangan pilar batas wilayah antara Indonesia dan Timor Leste," ujar Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) T.H Soesetyo kepada INDOPOS (JPNN Group).
Menurutnya, sebanyak 60 pilar batas akan menjadi penanda fisik di daratTitik-titik yang menjadi batas kedaulatan masing-masing negara bisa menjadi lebih jelas dengan keberadaan pilar-pilar tersebut.
Perbatasan Timor Leste dan Indonesia memang sedikit berbeda dengan tapal batas Indonesia dengan negara lainnyaTimor Leste memiliki wilayah negara yang berada di kawasan IndonesiaOekusi, wilayah Timor Leste yang berada di tengah kawasan Indonesia atau enclave, berbatasan dengan kabupaten Kupang dan Timor Timur Utara (TTU)Timor Leste juga berbatasan dengan kabupaten Belu di wilayah NTT
Kejelasan batas wilayah diharapkan juga bisa mendorong kedua negara untuk semakin meningkatkan pembangunan di wilayah masing-masingSelain perbatasan di darat, Indonesia dan Timor Leste hingga sekarang juga belum satu kata soal titik koordinat perbatasan wilayah perairanPembahasan batas wilayah darat dan laut secara lebih detil antara kedua negara hingga kini masih berjalan
Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR RI Malik Haramain menyoroti masalah terkait pembangunan di BeluMenurutnya, pembangunan di wilayah itu hingga kini belum maksimal"Sebuah pasar di Belu, NTT yang berbatasan dengan Timor Leste, mangkrak dan tak digunakan karena tidak ada pedagang yang menggunakannya," katanya
Padahal, pasar tersebut seharusnya bisa menjadi titik distribusi barang antara Indonesia dan Timor Leste.Selama ini, pasokan bahan kebutuhan dan keperluan ekonomis lainnya didatangkan ke Dili dari Surabaya
Belu bisa menggantikan posisi Dili sebagai titik distribusi mengingat jaraknya dari Surabaya lebih dekat"Sayangnya pemerintah belum mendukung sepenuhnya potensi jalur distribusi di Belu tersebut," kata Malik
Dia meyakinkan, jika pembangunan di kawasan perbatasan seperti Belu bisa dimaksimalkan, beragam persoalan sosial di kawasan tersebut akan terkikis(tir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Siap Garap NIP 67 Ribu Honorer
Redaktur : Tim Redaksi