Pasangan Lansia di Curup Itu Tewas karena Dibunuh

Rabu, 13 Desember 2017 – 03:59 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAMBI - Polisi mengungkapkan tewasnya Sallani, 75, dan Haziama, 70, pasangan suami istri (pasutri) di warga Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang, Jambi, murni korban pembunuhan.

Diduga kuat pelaku melakukan tindakan cukup sadis itu lantaran menyimpan dendam kepada pasangan lansia (lanjut usia) itu.

BACA JUGA: Kantor Banpol PP Digerebek Warga Tengah Malam

Kepastian kalau kedua korban murni dibunuh karena dendam, bukan korban perampokan seperti disampaikan Kapolres Rejang Lebong AKBP. Napitupulu Yogi Yusuf, SH, S.IK.

Disebutkannya, kepastian itu setelah pihaknya melakukan olah TKP dan penyelidikan permulaan.

BACA JUGA: Polres Muaro Jambi Gagalkan Pengiriman 1 Kilogram Sabu

Tidak satupun indikasi atau keterangan saksi yang mengarah pada aksi perampokan disertai pembunuhan. “Kesimpulan sementara ini bukan perampokan disertai dengan pembunuhan namun kasus ini murni pembunuhan,” tegas Kasat Reskrim AKP. Chusnul Qomar, SH, S.IK.

Chusnul menambahkan, dari hasil olah TKP tidak ditemukan barang berharga milik korban yang hilang, baik itu perhiasan dan uang tunai milik korban Rp 91 juta di dalam lemari masih utuh.

BACA JUGA: Pelaku Akui Lima Kali Rencanakan Pembunuhan untuk Korban

“Temuan sementara tersebut (uang Rp 91 juta) sudah kita kembalikan ke anak kandung korban,” ujar Chusnul.

Masih menurut Chusnul tanpa menyebutkan siapa pelaku pembunuhan yang mereka curigai, pihaknya sedang melakukan pengejaran. ‘’Kita masih lakukan pemeriksaan. Ada identifikasinya mengarah ke dendam, ini hanya identifikasi sementara. Korban diduga dipukul dengan benda tumpul,” jelas Chusnul.

Dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban Sallani mendapatkan luka robek pada pelipis mata sebelah kiri, lebam pada mata sebelah kanan, luka robek pada kepala bagian belakang dan luka lebam di bagian punggung belakang.

Sedangkan korban Haziama menderita luka robek pada bagian kepala belakang, lebam pada bagian leher dan luka lebam pada bagian dada depan. Siapa yang lebih dahulu dibunuh pelaku, Kasat Reskrim belum dapat memastikannya alasannya masih diselidiki lebih jauh.

Korban diduga dihabisi pelaku (belum diketahui jumlahnya) sekitar pukul 04.30 WIB, sebagaimana perkiraan dari hasil visum kedua korban oleh petugas medis RSUD Curup. Korban ditemukan pertamakali oleh anak kandungnya yang tinggal di rumah terpisah, Dulhadi (50) sekitar pukul 07.30 WIB.

Seketika itu, jenazah kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Curup guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai luka yang terdapat pada beberapa tubuh korban. Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah dibawa kembali ke rumah duka dan dimakamkan.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Dulhadi, kedua orangtuanya tinggal di rumah itu memang hanya berdua saja. Sedangkan anak-anaknya sudah menikah dan tinggal di rumahnya masing-masing.

Pagi itu dirinya hendak berbelanja ke warung orangtuanya tersebut. Sekitar 15 menit ia berkeliling di area rumah sambil memanggil ibu dan bapaknya, namun tak kunjung ada sautan dari dalam rumah. “Warung terlihat tertutup jadi saya panggil sambil berjalan ke samping rumah,” terangg Dulhadi.

Tidak ada sahutan, dirinya langsung pergi ke depan rumah. Saat itu didapati rolling door warung sedikit terbuka. Lalu, masuklah ia membuka rolling door tersebut. “Aku masuk lewat pintu itu. Sebab tidak dikunci,” kata Dulhadi.

Ketika di dalam rumah, Dulhadi mendapati ayahnya terbaring di atas tempat tidur terlentang dimana seluruh badannya ditutupi selimut hanya menyisakan muka. Dirinya berpikir kalau ayahnya masih tertidur pulas, usai melaksaankan salat subuh. Lalu Dulhadi mencoba membangunkan ayahnya tersebut, ayahnya tidak kunjung bangun.

“Tubuh ayah saya goyang-goyang tapi ia tak juga bagun. Lalu aku tarik selimutnya, ternyata ayah dalam kondisi berlumuran darah dan tidak sadar lagi. Saya berlaru ke luar rumah berteriak minta tolong ke tetangga,” jelas Dulhadi.

Setelah mendapati ayahnya demikian, Dulhadi juga berlari mengcek kondisi ibunya di kamar lainnya. Betapa terkejutnya Dulhadi ketika mendapti pula ibunya yang terbaring kaku di dalam kamar dengan kondisi tak kalah mengenaskan, berlumuran darah.

“Saya langsung meminta bantuan warga utuk membawa orangtua saya ke rumah sakit,” kata Dulhadi.(nok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda: Ini Pembunuhan yang Cukup Sadis


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler