jpnn.com, BULELENG - Polsek Kota Singaraja di Buleleng, Bali menggerebek sebuah lokasi prostitusi berkedok mini-teater. Ada tempat hiburan bernama Pazha di Jalan Pulau Komodo, Gang Strawberry Nomor 4, Kelurahan Banyuning, Kabupaten Buleleng yang ternyata menyediakan layanan esek-esek.
Polisi menggerebek tempat mesum itu pada Selasa lalu (27/11). Hasilnya, polisi mengamankan Kadek DW (38) dan Ida Ayu Putu S (40).
BACA JUGA: Begituan di Pos Satpam, Janda Mau Dibayar Rp 20 Ribu
Keduanya diduga berperan sebagai muncikari. Sudah tiga bulan belakangan ini keduanya menjalankan bisnis esek-esek berkedok bioskop kecil iti.
Selain itu, polisi juga menemukan dua pekerja seks komersial (PSK) berinisial KM (29) dan KYA (27) . Keduanya sedang melayani pria hidung belang saat polisi datang.
BACA JUGA: PSK dan Waria Terjaring Razia, Nih Penampakannya
Kapolsek Kota Singaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma mengatakan, Ida Ayu dan Kadek DW mengaku hanya mempekerjakan dua PSK. Namun, polisi tak serta-merta percaya.
Polisi menduga pasangan selingkuh itu mempekerjakan 10 PSK. Modusnya adalah menyediakan ruangan khusus untuk menonton film yang juga menjadi tempat untuk esek-esek.
BACA JUGA: Cewek-cewek Kafe Dirazia, Pengelola Berbelit-belit
"Kemarin saat kami cek memang ada ruangan untuk nonton bioskopnya. Dan di tempat menonton itu pun bisa melakukan hal itu (berhubungan badan,r ed). Termasuk kalau menginginkan di tempat lain, di belakang miniteater itu ada kamar-kamar khusus. Artinya memang sudah disiapkan oleh mucikarinya," ujar Wiranata.
Menurut Wiranata, dua PSK yang terjaring dalam penggerebekan itu berstatus sebagai ibu rumah tangga. Bahkan, satu di antarnya mengaku memiliki anak yang masih berusia enam bulan.
Sedangkan PSK seusai melayani pelanggan hanya menerima Rp 200 ribu dari muncikari. Sebab, soal harga menjadi kesepakatan antara pelanggan dengan muncikari.
“Entah mucikarinya deal (sepakat, red) Rp 1 juta dengan pria hidung belangnya, PSK hanya dapat Rp 200 ribu. Terus terang saya sangat prihatin dengan adanya tempat-tempat terselubung seperti ini dan harus diperangi bersama-sama. Ini sangat berbahaya, karena PSK-nya ibu rumah tangga otomatis akan sangat berbahaya bagi suami dan anaknya," jelasnya.
Wiranata tak menampik kemungkinan praktik prostitusi serupa juga terjadi di lokasi lain di wilayah hukumnya. Sebab, ada tempat prostitusi yang berkedok salon, spa, bahkan warung kopi.
"Ada indiksi praktik-praktik seperti ini ada ditempat-tempat tertentu. Akan kami cek dan kami bersihkan dari Kota Singaraja. Secara hukum ada aturan hukum untuk mucikarinya," tutupnya.(bx/dik/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dani Bayar PSK dengan Uang Palsu usai Begituan
Redaktur & Reporter : Antoni