jpnn.com, SURABAYA - Komisaris Amega Development Yoki Budi Santoso mengatakan, pembeli apartemen di Surabaya datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya dari Surabaya dan Sidoarjo, tetapi juga luar provinsi seperti Sumatera dan Papua.
BACA JUGA: Grace PSI Puji Keberhasilan Risma Mempercantik Surabaya
“Mayoritas membeli satu unit. Hanya kurang dari dua persen yang membeli lebih dari satu atau untuk kebutuhan investasi,’’ kata Yoki usai topping off, Kamis (13/12).
Pembeli dari segmen end user lebih mendominasi. Selain keluarga muda, juga para pebisnis yang membutuhkan akses ke bandara dengan lebih cepat.
BACA JUGA: Gelar Festival 11 di Surabaya, PSI Siap Bikin Heboh Lagi
’’Investor juga ada yang tertarik karena melihat potensi daerah sini sebagai kawasan bisnis,’’ jelas Yoki.
Ada dua tower yang dibangun dengan total mencapai 1.136 unit.
BACA JUGA: Sopiri Pajero Sport, Yusril Ihza Tabrak Tiang Listrik
Hingga sekarang, penjualan dua tower yang menelan investasi hingga Rp 650 miliar tersebut mencapai 70 persen.
Rencananya, serah terima dilaksanakan pada Desember 2019.
’’Target kami, sebelum serah terima, seluruh unit terjual habis,’’ ujar Yoki.
Sejalan dengan akan selesainya proyek itu, pihaknya berencana mengembangkan proyek kedua.
Namun, untuk merealisasikan proyek selanjutnya tersebut, pihaknya masih membaca permintaan pasar.
Dengan demikian, ketika diluncurkan, proyek itu bisa menangkap peluang di pasar.
’’Kami masih membaca pasar. Dengan begitu, ketika kami meresmikannya nanti, produk kedua tersebut bisa sesuai dengan kebutuhan mereka. Rencana tahun depan,’’ jelas Yoki. (res/c22/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permen PUPR 23/2018 Berpotensi Bikin Investor Kabur
Redaktur & Reporter : Ragil