MAKKAH-Para calon haji (calhaj) Indonesia memang sebagian memilih haji tamattu', yakni melakukan umrah lebih dahulu kemudian mengerjakan hajiCara ini dikenakan dam
BACA JUGA: Penentuan Kebutuhan CPNS Baru Dicurigai Asal-asalan
Para calhaj Indonesia sebagian memilih haji tamattu"BACA JUGA: Ada Kadal Air Malaysia, Komodo Kian Melaju
"Saya ifrad," ujar seorang calhaj kepada INDOPOS (Grup JPNN) di depan Sektor Khusus Masjidil HaramBACA JUGA: Presiden Bentuk Unit Khusus Tangani Papua
Bagi yang akan umrah, setelah menyelesaikan hajinya dapat melaksanakan umrah.Pagi itu sekitar pukul 06.00, pria yang bernama Muhammad Sais itu diantar ke Sektor Khusus Masjidil Haram, karena tidak tahu jalan pulang ke pemondokan setelah melaksanakan salat Subuh dan ibadah lainnya di Masjidil HaramPria yang usianya di di kisaran kepala enam itu, masih mengenakan pakaian ihramPadahal sudah beberapa hari sampai di Makkah dan telah melaksanakan umrah
"Saya datang Rabu dan sudah melakukan umrah," ujar pria yang berasal dari Maluku Utara yang tergabung di kloter 10 embarkasi Ujung Pandang ituDia tahu, kalau harus memakai pakaian ihram hingga setelah puncak haji atau setelah rangkaian hajinya selesai dikerjakan."Sampai selesai wukuf di Arafah nanti," imbuhnyaDia memilih ifrad, karena panggilan hatiDi rombongannya yang memilih ifrad ada 10 orang.
Menurut Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Makkah Syahlan Arief, pihak Kementerian Agama memang tidak mengarahkan kepada para calhaj memilih salah satu di antara tiga tersebut."Kalau jamaah mau memilih tamattu" atau ifrad atau qiran, silakan sajaYang memilih ifrad ada jugaAda satu rombongan yang memilih ifradBiasanya yang datang ke Makkah mendekati wukuf, memilih ifradAda juga yang qiranKalau petugas, karena dia punya tugas memang disarankan tamattu"," jelasnya kepada INDOPOS
Yang memilih ifrad bukan tidak mampu membayar dam, karena mereka yang memilihnya tak jarang orangnya kaya atau mampuNaib Amirul Haj KH Hasyim Muzadi mengatakan, memilih ifrad, qiran atau tamattu" merupakan pilihan masing-masing"Silakan pilih sendiriIslam tidak memilihkanIfrad tidak bayar dam," tegasnya.
Sementara itu, suasana di pasar Kaqiyah yang menjual hewan seperti kambing dan unta serta menyediakan tempat penyembelihannya, kemarin (29/10) tampak ramaiSejumlah calhaj Indonesia dan negara lain tampak datang."Saya mau melihat-lihat dulu," ujar Muhammad Ibrahim, calhaj dari kloter 13 embarkasi Aceh ditemui di depan pasar Kaqiyah.
Dia tidak sendiriBersama sekitar 7 rekan-rekannya, dia didampingi oleh guide, seorang mahasiswa Al Azhar, Kairo, Munawir."Bisa lewat bankTapi, saya mau lihat dulu di siniSebab, rombongan 1 dan 3 mengeluarkan SR 350 (riyal) untuk membayar dam tamattu"Itu katanya sudah termasuk paket ziarah ke gua tsur dan hira, serta melihat-lihat Arafah, Mina, dan MuzdalifahCukup umurnya untuk disembelihYang penting sah," ujar Ibrahim yang tergabung di rombongan 9 itu.
Dari beberapa pedagang yang ditemui di pasar tersebut, harga hewan variatifTentu harus pandai menawar."Alfain wa tsamania miat riyal (2.800 riyal, Red)," ujar seorang pria ketika INDOPOS bertanya berapa harga 1 ekor unta yang ketika itu masih berada di atas truk besar di depan pasarTruk itu mengangkut beberapa untaUkuran unta itu tidak besar"Alef wa itsna miatain (1.200 riyal, Red)," ujar pria yang terus menawarkan ketika ditanya harga domba yang cukup besarSedangkan untuk domba barbar kisarannya sekitar 300 riyal.
Di pasar ini, bisa cari hewan seperti kambing atau domba dan unta sesuai yang diinginkanJumlah hewan di di sini bisa ribuanDi dalam pasar juga ada bangunan khusus yang cukup luasDi tempat ini, hewan tersebut disembelih dan dipotong dagingnya.
Sementara itu, calhaj yang telah tiba di Arab Saudi hingga pukul 13.49 waktu setempat kemarin (29/10), sebanyak 190.742 orang182.879 di antaranya telah masuk ke MakkahAdapun yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Makkah sebanyak 100 orang dan 18 di rumah sakit Arab SaudiSedangkan calhaj yang meninggal 77 orangSebelumnya 74 orangJamaan bin Marah dari kloter 16 embarkasi Padang, Wartiyem binti Wongso dari kloter 45 embarkasi Solo, dan Masri bin Ahmad dari kloter 41 Jakarta (JKG)(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekan Suap, KPK Minta Bank Batasi Transaksi Tunai
Redaktur : Tim Redaksi