Pasar Mencekam, Harga Minyak Dunia Meroket

Kamis, 05 Mei 2022 – 06:54 WIB
Harga minyak meroket dipicu Uni Eropa, blok perdagangan terbesar di dunia, menjabarkan rencana untuk menghentikan impor minyak Rusia. Ilustrasi Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).

Harga minyak meroket dipicu Uni Eropa, blok perdagangan terbesar di dunia, menjabarkan rencana untuk menghentikan impor minyak Rusia.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Kembali Bergejolak, Ada Apa?

Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang ketatnya pasar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli melambung USD 5,17 atau 4,9 persen, menjadi menetap di USD 110,14 per barel.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Memelesat, Sempat Tertinggi Sejak Akhir Maret

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni bertambah USD 5,4 atau 5,3 persen, menjadi ditutup di USD 107,81 per barel.

Dilansir dari Antara, kontrak acuan minyak mentah terus meningkat selama dua bulan terakhir setelah invasi Moskow ke Ukraina.

Uni Eropa enggan untuk sepenuhnya memotong impor minyak dan gas Rusia, dan rencananya masih tidak menyarankan larangan penuh untuk semua anggota Uni Eropa.

Analis senior di Price Futures Group Phil Flynn mengatakan Eropa mengimpor sekitar 3,5 juta barel minyak dan produk minyak Rusia setiap hari, dan juga bergantung pada pasokan gas Moskow.

"Persediaan sangat ketat, jadi dengan latar belakang ini, ketika Anda berbicara tentang larangan ini, ada banyak pertanyaan tentang bagaimana (Eropa) akan megatasi," kata Flynn.

Harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang mengusulkan embargo minyak dunia bertahap terhadap Rusia, serta sanksi atas bank top Rusia pada Rabu (4/5).

"Langkah-langkah Komisi termasuk menghentikan pasokan minyak mentah Rusia secara bertahap dalam waktu enam bulan dan produk olahan pada akhir 2022," kata von der Leyen.

Dia juga berjanji untuk meminimalkan dampak dari langkah tersebut pada ekonomi Eropa.

Namun demikian, Hungaria dan Slovakia akan dapat terus membeli minyak mentah Rusia hingga akhir 2023 berdasarkan kontrak yang ada, kata sumber Uni Eropa kepada Reuters.

Rusia dapat mengimbangi hilangnya salah satu pelanggan utamanya dengan menjual minyak ke importir lain termasuk India dan China. Tidak ada negara yang berhenti membeli dari Moskow.

Kebutuhan akan pasokan yang jauh lebih besar kemungkinan tidak akan terpenuhi pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu pada Kamis. OPEC+ diperkirakan akan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi bulanan secara bertahap. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler