Harga Minyak Dunia Kembali Bergejolak, Ada Apa?

Kamis, 21 April 2022 – 06:30 WIB
Harga minyak dunia begejolak pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Foto: ANTARA/HO-Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia ditutup beragam pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).

Komoditas energi itu terdampak kekhawatiran yang lebih luas tentang pertumbuhan ekonomi dan stagnasi permintaan minyak.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Memelesat, Sempat Tertinggi Sejak Akhir Maret

Dikutip dari Antara, kedua faktor itu membebani pengetatan pasokan, namun di sisi lain data menunjukkan penurunan tajam dalam stok minyak mentah AS.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah 19 sen atau 0,2 persen, menjadi menetap di USD 102,75 per barel di New York Mercantile Exchange.

BACA JUGA: Kabar dari The New York Times Bikin Harga Minyak Dunia Menggila

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun 45 sen atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada USD 106,80 per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak dunia telah didukung oleh prospek pasokan yang lebih ketat setelah sanksi terhadap Rusia.

BACA JUGA: Pasar Berayun Liar, Harga Minyak Dunia Melejit

Rusia diketahui pengekspor minyak terbesar kedua di dunia dan pemasok utama Eropa.

“Dengan perang Ukraina yang meningkat, kemungkinan durasi konflik yang diperpanjang meningkat dan potensi hilangnya pasokan Rusia ke pasar meningkat,” kata Presiden Ritterbusch and Associates Illinois Jim Ritterbusch, di Galena.

Badan Informasi Energi AS (EIA) menyebut pasar juga didukung oleh laporan pemerintah yang menunjukkan stok minyak mentah AS turun delapan juta barel pekan lalu karena lonjakan ekspor ke level tertinggi lebih dari dua tahun.

Namun, kedua harga acuan turun sekitar 5,0 persen pada Selasa (19/4) setelah Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya hampir satu poin persentase penuh.

"Melemahnya pertumbuhan dan meningkatnya tekanan inflasi hanya bisa berarti satu hal: momok stagflasi menggantung di atas ekonomi global," kata analis P.M, Stephen Greenock.

Greenock melanjutkan penguncian virus corona di China juga telah merusak permintaan di importir minyak mentah utama dunia dan membebani harga minyak dunia. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler