jpnn.com, SURABAYA - Penjualan kendaraan roda dua di Jawa Timur pada triwulan pertama tahun ini belum menggembirakan.
Berdasar data PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), terdapat koreksi penjualan 8,9 persen jika dibandingkan dengan tiga bulan pertama pada 2016.
BACA JUGA: Mitsubishi Tambah Kapasitas 160 Ribu Unit Per Tahun
Presiden Direktur PT MPM Suwito menjelaskan, penurunan penjualan salah satunya dipengaruhi curah hujan yang cukup tinggi.
”Hujan pada hari kerja membuat keinginan belanja menurun. Sektor pertanian juga belum membaik. Padahal, andalan penjualan kendaraan roda dua berada di sektor pertanian,” terangnya, Selasa (25/4).
BACA JUGA: Penjualan Mobil BMW Tumbuh 26 Persen
Penurunan penjualan di industri roda dua dinilai mencerminkan kondisi kalangan menengah ke bawah.
Karena itu, pemerintah diharapkan segera mencairkan anggaran desa.
BACA JUGA: Penjualan Toyota Agya Diprediksi Melonjak 2 Kali Lipat
”Berdasar pengalaman, pencairan dana desa mampu mengerek penjualan kendaraan roda dua,” imbuh Kepala Divisi Penjualan MPM Abdy Ronotana.
Selama ini, sebanyak 85 persen penopang penjualan MPM adalah kendaraan matik.
Selain itu, sembilan persen merupakan motor sport dan sisanya motor bebek.
MPM berharap, momen menjelang Lebaran mampu mengatrol penjualan kendaraan roda dua di Jatim.
Pada momen tersebut, kenaikan permintaan bisa mencapai 25 persen.
”Kenaikan puncak terjadi pada Mei dan Juni. Jadi, jika ada produk baru yang diluncurkan pada April, itu sangat pas. Sebab, pada bulan berikutnya, penjualan tinggal digenjot,” terang Abdy.
Astra Honda Motor diperkirakan tidak mengeluarkan produk baru pada Mei atau Juni.
Sebab, produk baru akan berdampak pada penurunan produksi.
”Pabrikan butuh 2–3 bulan untuk penyesuaian produksi sehingga kapasitasnya tidak banyak. Saat ada varian baru Scoopy, produksi Scoopy yang lama harus turun sampai 50 persen,” ujarnya.
Waktu yang tepat untuk mengeluarkan produk baru adalah setelah Lebaran.
AHM pada tahun ini dikabarkan berniat meluncurkan 12 produk, baik produk lama dengan perubahan minor maupun produk yang benar-benar baru.
Pasar industri kendaraan roda dua di wilayah MPM memang mengalami tekanan.
Pada 2016, penjualan kendaraan roda dua di Jatim dan NTT mengalami penurunan 4,1 persen. Sementara itu, Honda masih tumbuh 2,7 persen.
Pada Januari–Februari 2017, pasar otomotif di Jatim dan NTT masih turun sebelas persen.
MPM sendiri mampu menahan laju penurunan di angka empat persen. (vir/c24/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rifat Sungkar Apresiasi Peserta Pertamax Motorsport Drag Bike Championship
Redaktur & Reporter : Ragil