Pasar Timpeh IV Hangus Terbakar

Ditaksir Kerugian Mendekati Rp1 Triliun

Rabu, 20 Oktober 2010 – 07:54 WIB

SIJUNJUNG -- Sedikitnya 21 petak ruko semi permanen di Pasar Timpeh IV, Nagari Kamang, Kecamatan Kamangbaru, hangus dilalap api, Selasa (19/1)Kebakaran terjadi kira-kira pukul 04.00 WIB

BACA JUGA: Dua Anggota DPRD Adu Jotos

Beruntung kebakaran besar tersebut tidak memakan korban jiwa
Hanya saja barang-barang pemilik ruko tidak banyak yang bisa diselamatkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sijunjung, Syahrial, yang langsung terjun ke lokasi, mengatakan, kira-kira seperempat atau setengah jam setelah mendapat laporan terjadinya kebakan di Pasar Timpeh IV, tim pemadam kebakaran dari pos Kamang baru sampai dilokasi

BACA JUGA: Belum Perlu Sniper

Dan dua jam kemudian, lanjutnya, disusul oleh tim pemadam kebakaran dari Muarosijinjung.

"Api padam antara pukul 06.00-06.30 WIB
Akibat kebakaran itu, sebanyak 17 KK atau 67 jiwa kehilangan tempat tinggal," jelasnya kepada Padang Ekspres (Grup JPNN) di ruang kerjanya, yang didampingi Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sijunjung, Hardiwan, kemarin.

Apa yang menyulut kebakaran besar ini, Syahrial belum dapat kepastian

BACA JUGA: Demonstran Rusak Pagar DPRD

"Polisi sedang melakukan olah TKP dan hingga kini belum ada kesimpulan dari mana sumber api berasal," tuturnya

Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Sijunjung, AKBP Sumarto menegaskan, belum ada kepastian dari mana sumber api berasal"Kejadiannyakan baru tadi subuh, saat ini tim kita masih sedang dalam penyelidikan di TKP," katanya

Sementara itu, dihubungi terpisah, Camat Kamangbaru, Maidison memaparkan, saat awal terjadinya kebakaran, masyarakat setempat tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah kebakaran agar tidak meluas dan besarMasyarakat, katanya, hanya bisa membantu korban kebakaran dengan mengeluarkan barang-barang dari ruko-ruko tersebutMeskipun pada akhirnya tidak banyak yang bisa diselamatkan.

"Saya sampai dilokasi sektiar pukul 04.30 WIBSaat itu api masih melahap berapa unit rukoNamun tak lama saya sampai, 2 tabung gas yang dijual di salah satu ruko tidak bisa diselamatkan dan meledakHal ini memicu kebakaran semakin luas, hingga menghanguskan 21 unit ruko semi permanen," bebernya.

Menurut Maidison, beberapa faktor lainnya yang menyebabkan kebakaran besar ini sulit dicegah, karena sumber air yang jauh dari lokasi"Masyarakat setempat tidak bisa melaukan pertolongan pertama dalam memadakan api karena sumber yang jauh dari lokasi, yang jaraknya kira-kira 400-500 meter," katanya.

Sementara itu, tambahnya, keterbatasan mobil pemadam kebakaran, juga tidak bisa pula dipungkiri sebagai penyebab api lambat untuk bisa dipadamkanSelain itu, lanjutnya, disebabkan pula fisik ruko yang semi permanen.
Meskipun demikian, kata Maidison, kebakaran yang menghanguskan 221 petak ruko tersebut tidak melumpuhkan aktifitas perdagangan di pasar tersebut"Kebetulan hari ini, hari balai, dan masayarakat masih berjualan di sekitar pasarPedangan yang berada dekat dengan lokasi kebakaran, untuk sementara kita ungsikan di lapangan yang ada di sekitar pasar itu," katanya.

17 KK yang menjadi korban kebakaran tersebut, kini tinggal di rumah-rumah sanak keluarganyaMuchlis Anwar yang langsung terjun ke lokasi, sebelum apel pagi berlangsung di kantor bupati, mengatakan, pemkab melalui Dinas Sosial dan BPBD Sijunjung telah berencana mendirikan tenda penampungan sementaraTapi, lanjutnya, masyarakat menolaknya, dan memilih tinggal di rumah sanak keluarga mereka.

"Sejumlah bantuan pun telah kami berikan untuk korban kebakaran, dan telah langsung dibagikan saat saya berada di sanaDiantaranya beras, sarden, peralatan dapur, selimut, pakaian sekolahMinimal, bantuan itu bisa bertahan selama tiga hari kedepan," ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia memperkirakan, kerugian materi yang timbul karena kebakaran tersebut, anatara 800-900 miliar rupiahSebab ulasnya, bisa dikatakan tidak ada isi ruko yang bisa diselamtkan, termasuk barang-barang pribadi milik para korban, dan ditambah dengan bangun ruko yang hangus"jadi saya perkirakan kerugian materi sebesar 800-900 miliar rupiah," jelasnya.

Kini, kata Muchlis, pemkab langsung mendata kerugian dari masing-masing korbanSetelah ada hasil resmi dari perhitungan kerugian yang dialami masyarakat itu, sebutnya pemkab akan memberikan bantuan lanjutan"Bisa saja berupa barang atau uangIntinya, kami akan memberi bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat," sebutnya.

Muchlis pun berencana, kedepannya untuk membangun pasar baru dengan penggabungan pasar Timpeh IV yang terbakar dengan pasar Timpeh V dan VII yang berdekatan lokasi"Tapi hal itu terlebih dahulu akan kita diskusikan dengan dinas terkait dan tentunya masyarakat setempat," tukasnya.(mg18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curigai Data Honorer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler