jpnn.com, PASAMAN BARAT - Sedikitnya 20 unit rumah di Kampung Baru Mesjid, Nagari Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasbar, Sumbar, rusak parah diterjang banjir bandang, Senin (9/10).
Banjir bandang dipicu meluapnya Sungai Batahan dan tingginya curah hujan.
BACA JUGA: BKSDA-PM Lubuksikaping Amankan Dua Oknum TNI
Akibat peristiwa ini para korban mengalami kerugian sekitar Rp1 Miliar. Selain 20 unit rumah yang rusak parah, sebanyak 140 unit rumah juga terdampak banjir, dan dua unit rumah hanyut dibawa arus air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Try Wahluyo mengatakan, pihaknya sudah turun langsung ke lapangan untuk meninjau banjir. Bahkan bantuan juga sudah ada diserahkan ke para korban. Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan pendataan dampak banjir.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Solok Selatan
Kondisi di lapangan memang cukup parah. Karena selain rumah yang rusak parah ada rumah yang ambruk akibat luapan banjir. Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa. Namun, banjir mengakibatkan rumah rusak dan lahan pertanian terendam air.
Try menyebut, banjir yang melanda Jorong Kampung Baru, Nagari Batahan itu disebabkan hujan lebat yang melanda daerah itu sejak Minggu (8/10) sore.
BACA JUGA: Banjir Bandang Menerjang, 16 Nyawa Melayang
Akibat hujan yang tidak henti-hentinya itu, pada Senin pagi banjir datang tiba-tiba dan merendam rumah warga dengan ketinggian air sekitar satu meter.
Saat ini para korban sudah dievakuasi ke tempat keluarga terdekat. Kemudian ada juga yang pindah ke dapur umum yang dibuat oleh pihak BPBD Pasbar. ”Kami juga sudah membuat tenda darurat dan dapur umum untuk hunian bagi para korban,” kata Try. Akibat banjir ini berdampak besar. Makanya BPBD Pasbar menetapkan 14 hari tanggap darurat.
Kemarin, Tim BPBD bersama pihak terkait, seperti Palang Merah Indonesia (PMI), kepolisian dan TNI dibantu masyarakat membersihkan reruntuhan rumah yang rusak. Akibat banjir itu, arus transportasi di daerah itu sempat terputus dan antrean panjang kendaraan tidak terhindarkan.
Semantara itu, lahan pertanian juga mengalami kerusakan. Data sementara, lahan pertanian yang rusak ada sebanyak 5 hektare milik kelompok tani Serumpun, Jorong Simpang Tolang Baru, Nagari Batahan.
Kemudian di Aek Napal ada seluas 5 hektare jagung rusak parah, dan di Muara Mais juga ada 4 hektare tanaman jagung yang rusak parah dan tidak bisa panen.
Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasbar, Memi Zesmita mengatakan, pihaknya sudah langsung turun ke lokasi banjir untuk mendata beberapa lahan pertanian yang rusak akibat banjir.
”Untuk sementara, puluhan lahan pertanian tergenang air, namun apakah gagal panen kami belum dapat memastikannya,” katanya.(roy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Bandang, Puluhan Rumah Hanyut
Redaktur & Reporter : Budi