jpnn.com, JAKARTA - Industri televisi harus bisa menjadi perusahaan konten untuk beradaptasi dan bertahan saat migrasi TV analog ke digital dilakukan pemerintah.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Surya Citra Media (SCM) Sutanto Hartono dalam kuliah umum Safari Jurnalistik 2021, bertema Masa Depan Media Pascadigitalisasi Televisi dan Era 5G yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama Astra secara daring, Kamis (12/8).
BACA JUGA: Pemerintah Tunda Migrasi TV Analog ke Digital, Jadi Kapan?
Sutanto mengatakan bahwa pada 15-20 tahun yang lalu, televisi sangat powerful.
Namun, kini di era digital televisi harus bisa bersaing dengan platform lainnya, seperti, Youtube, Facebook, dan lain-lain.
BACA JUGA: Kubu Habib Rizieq Tanggapi Kerumunan saat Bagi-bagi Sembako Jokowi, Jleb!
"Ini penting untuk industri televisi beralih menjadi content company. Kalau dulu production house mana pun akan datang ke kami. Sekarang itu tidak berlaku lagi," kata pria yang juga menjabat sebagai Vice President Director Emtek itu.
Sutanto menjelaskan bahwa saat ini Grup Emtek sudah memiliki sejumlah perusahaan konten.
BACA JUGA: Jelang Seleksi PPPK 2021, 150 Ribu Guru Agama Honorer Siapkan Demo Seluruh Indonesia
"Di grup Emtek, kami secara sadar mengembangkan kapabilitas dan kapasitas kami untuk menghasilkan konten. Saat ini kami sudah memiliki berbagai content company, mulai dari yang menghasilkan konten sinetron, contohnya Sinemart," ujar Sutanto.
Dengan memiliki perusahaan konten, maka industri televisi tak akan lagi bergantung pada pihak ketiga.
"Nah, itulah mengapa penting untuk kami men-secure ke hulu. Sehingga konten-konten ini bisa kami kontrol dan menjadi eksklusif di media kami," ujar Sutanto. (cr1/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi