jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya menaruh perhatian lebih pada penanganan dampak pascagempa berkekuatan 7 SR yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8) malam.
Menteri kelahiran Banyuwangi, 2 April 1961 tersebut menyebutkan ada tiga hal yang menjadi fokus kementerian yang dipimpinnya di salah satu daerah surga pariwisata nasional itu.
BACA JUGA: Kemenpar Mengutamakan Pemulihan Destinasi Wisata Pascagempa
Ketiga hal tersebut meliputi penyebaran informasi terkini, pelayanan wisatawan dan pemulihan.
“Hampir setiap jam Kemenpar mengeluarkan official statement, agar bisa diacu, agar tidak menjadi berita hoaks atau berita bohong," ucap Arief.
BACA JUGA: Bantu Korban Gempa Lombok, Warga Surabaya Bisa ke Posko Ini
Penyebaran informasi terkini terkait perkembangan gempa menurutnya penting. Sebab, usai gempa di Lombok Utara dua hari lalu, terjadi eksodus besar-besaran karena wisatawan khawatir terjadi tsunami.
“Itu karena hoaks dikhawatirkan terjadi tsunami di situ, maka tidak bisa dibentung lagi mereka keluar besar-besaran,” jelas Arief.
Dia menjelaskan, pagi tadi ada 200 orang terakhir yang telah dievakuasi dari salah satu pulau di Lombok. TNI dan Polri juga masih melakukan penyisiran di seluruh Gili Trawangan yang ada di sana untuk memastikan tidak ada wisatawan yang tidak terevakuasi.
BACA JUGA: Lihat Nih Tumpukan Turis di Bandara Setelah Gempa Lombok
Arief berharap pada hari ini proses evakuasi wisatawan benar-benar tuntas. Dari Lombok, mereka diantar ke tiga tujuan utama, yakni Bali, Jakarta dan Surabaya.
"Iya karena mereka kembali, yang dari Bali kembali ke Bali, dari Jakarta ke Jakarta. Selanjutnya melakukan penerbangan ke negara masing-masing. Kalau saya bulatkan kira-kira 50-60 persen ke Bali, 20-30 peren ke Jakarta dan sisanya ke Surabaya,” tambah Arief.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Kerahkan Pesawat Berbadan Lebar Rute Lombok-Denpasar
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam