jpnn.com, TANGERANG - Pascalibur Imlek, sekolah-sekolah di Tangerang Selatan memilih menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Langkah ini diambil untuk melindungi guru, tenaga kependidikan, siswa, dan orang tua.
BACA JUGA: Kasus Covid di DKI Melonjak, Anies Baswedan Bakal Kaji PTM?
Seperti yang ditempuh oleh SMP Harapan Bangsa Modernhil. Sekolah di kawasan Pondok Cabe, Tangsel ini tadinya menjadwalkan PTM terbatas (PTMT) pada 3 Februari.
Sebelum PTM terbatas ini, baik siswa maupun guru dan tendik harus menyerahkan hasil negatif dari swab antigen. Namun, keputusan tersebut dibatalkan.
BACA JUGA: Ustazah Lulung: Masa Dorce Gamalama Sudah Dipanggil Bunda, Dimakaminnya Laki-laki, Buka Aib Namanya
Kepala SMP Harapan Bangsa Sisilia Juni Arianti dalam surat edaran Nomor : 262/SMP-HB4/02/I/2022 tertanggal 2 Februari menyatakan menghentikan sementara PTM mulai 3 - 11 Februari 2022.
Dikatakannya, kebijakan itu diambil karena menyikapi terjadinya kasus positif yang makin meningkat, apalagi setelah libur nasional banyak orang bepergian.
BACA JUGA: Niat Puasa Rajab
"Demi keamanan dan kesehatan segenap guru, tendik, siswa dan orangtuanya, sementara ini PTM dihentikan," ujarnya.
Dengan dihentikannya pelaksanaan PTM untuk sementara, lanjutnya, segala aktivitas pembelajaran kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui belajar dari rumah (BDR) secara daring.
PTM terbatas akan dilaksanakan setiap Senin dan Kamis, dimulai 14 Februari 2022, sesuai dengan pengelompokan (grup A atau grup B) daftar siswa yang termasuk dalam daftar PTMT.
"Kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi Bapak Ibu sekeluarga. Kami juga mengimbau agar selalu menerapkan prokes ketat," kata Sisilia dalam suratnya yang ditujukan kepada orang tua dan wali murid.
Surat tersebut mendapat sambutan positif dari orang tua murid. Pasalnya, kasus Covid-19 yang kembali meningkat menimbulkan kekhawatiran orang tua.
"Kami mendukung langkah sekolah. Walaupun sebelum masuk sekolah ada swab antigen, akan lebih baik menghentikan sementara sekolah tatap muka sampai kondisi aman," kata Eko Priyanto, orang tua siswa SHB kelas IX.(esy/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Mesya Mohamad