jpnn.com, NGAWI - Jumlah pasien Demam Berdarah Dengue atau DBD di RSUD dr Suroto Ngawi membeludak. Manajemen rumah sakit terpaksa menambah jumlah tempat dan merawat sebagian pasien di lorong ruangan.
Banyaknya pasien DBD sejak 2 pekan terakhir, membuat manajemen RSUD dr Soeroto Ngawi, kewalahan. Penderita yang datang dari berbagai kecamatan itu, terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa.
BACA JUGA: Antisipasi Demam Berdarah dengan Kenali Mitos dan Faktanya
Menurut dr Indah Pitarti, RSUD dr. Soeroto Ngawi, data Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dalam tiga bulan terakhir November, Desember 2018, dan Januari 2019 penderita DBD meningkat. Lima orang di antaranya meninggal dunia.
"Rata-rata korban meninggal dunia, karena terlambat membawa ke rumah sakit," kata dr Indah.
BACA JUGA: Minum Air Kelapa Bisa Mengatasi Demam Berdarah?
Dengan membludaknya pasien DBD ini, pihak rumah sakit mengantisipasinya dengan menambah tempat tidur. Bagi pasien yang dirawat dalam lorong, tetap mendapat perawatan seperti pasien dalam ruangan.
"Jumlah penderita DBD mencapai 588 orang, naik 5 kali lipat di bandingkan periode yang sama, tahun sebelumnya, yakni sebanyak 126 orang," sambung dr Indah.
BACA JUGA: Desember 7 Pasien Demam Berdarah, Bulan Ini jadi 35 Orang
Meskipun telah banyak jatuh korban, tapi Pemerintah Kabupaten Ngawi, belum menyatakan kasus DBD sebagai kejadian luar biasa. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir di Musim Hujan, Waspadai Hipotermia!
Redaktur & Reporter : Natalia