Pasien Flu Babi Meninggal

Senin, 13 Juli 2009 – 11:46 WIB
PADANG- Seorang bocah berinisial “S” (9), yang menderita penyakit dengan gejala mirip flu babi H1N1, meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang, sekitar pukul 19.00 WIB Minggu (12/7) malam

Sebelum masuk ke RSUP, pasien asal Kota Padang yang telah menderita demam tinggi disertai sesak nafas dan kejang-kejang sejak enam hari lalu ini, dirawat di RS Yos Sudarso.

Anggota Tim Penanggulangan Flu Babi RSUP M Djamil Padang dr Finni Fitriani mengungkapkan, murid kelas IV SD itu masuk ke RSUP pukul 17.00 WIB dalam kondisi gawat atau tidak sadarkan diri

BACA JUGA: KA Argo Bromo Anjlok



Lalu tim dokter langsung memasukkannya ke ruang isolasi Lt III RSUP
“Namun siap magrib pasien meninggal,” kata dr Finni Fitriani

BACA JUGA: Langkanya 2.400 Buaya Darat



Walaupun baru diduga flu babi, tapi untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penularan, tim dokter menerapkan standar proses pemandian jenazah seperti pasien terkena flu babi dan flu burung
Pihak keluarga belum diperkenankan melihat jasad “S” tadi malam.

Dari penelusuran tim dokter, terungkap “S” pernah kontak dengan bule saat berlibur ke Jakarta sepekan lalu

BACA JUGA: Pembagian Saham Newmont Rugikan Sumbawa Barat

Namun, keterangan ini langsung dibantah Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri“Kalau memang kontak dengan bule, kenapa bulenya tidak apa-apa" Jadi, sebaiknya kita tunggu dulu hasil pemeriksaan sampel darahnya ke laboratorium Depkes pusat yang akan kirim, besok (hari ini, red),” kata Rosnini kepada Padang Ekspres (JPNN Grup), Senin malam.

Soal informasi adanya dua orang saudara “S” yang masih ikut dirawat di RSUP, Rosnini mengaku tidak ada“Cuma dia saja, tidak ada yang lain  yang dirawatKhabarnya dia pulang liburan dari Jakarta hanya ditemani orang dekat keluarganya,” jelasnya.

Menurut Rosnini, “S” bisa saja demam karena kelelahan setelah lama berlibur di Jakarta, bukan karena kontak dengan bule“Sebab kalau kelelahan dan stamina lemah, maka bisa saja diserang demam,” katanya.

Untuk antisipasi dan kewaspadaan, kata Rosnini, semua pasien yang demam dengan gejala mirip flu babi dan flu burung memang harus ditangani sesuai standar, meskipun hasilnya kemudian bisa saja negatif. 

“Seperti pasien dari Dharmasraya yang tempo hari meninggal dan dikatakan susfect flu burung, ternyata hasil laboratorium Depkes Jakarta yang kita terima kemarin, negatifTapi sebelumnya untuk antisipasi dan kewaspadaan, kita terapkan standar penanganan seperti pasien susfect,” jelasnya(esg/nia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dephub-KNKT Investigasi Insiden Merpati Lepas Ban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler