Paskah Berdarah di Sri Lanka

Senin, 22 April 2019 – 09:06 WIB
Salah satu gereja di Sri Lanka yang jadi sasaran teror bom, Minggu (21/4). Foto: AP

jpnn.com, KOLOMBO - Gereja St Anthony luluh lantak. Hampir seluruh genting jatuh. Puing-puing berserakan di lantai bercampur dengan genangan darah. Tempat ibadah tersebut menjadi sasaran pertama ledakan di Sri Lanka kemarin (21/4).

Mereka yang selamat hanya bisa memandang dengan ngeri dan pasrah. Jemaat yang kehilangan nyawa ditutup kain seadanya sembari menunggu paramedis tiba. "Saya melihat tumpukan orang di lantai yang bermandikan darah dan jelaga," ungkap Yasmin Chiristina Rodrigo, jemaat yang selamat.

BACA JUGA: Bom di Gereja Sri Lanka Tewaskan Ratusan Orang

Korban jiwa cukup banyak karena gereja sedang penuh dengan orang-orang yang menghadiri misa Paskah. Perempuan 31 tahun itu duduk di deretan bangku bagian tengah saat bom meledak. Tubuhnya dipenuhi butiran debu dan batu bata yang hancur. Sesaat setelah ledakan, dia mendengar teriakan dan tangisan dari sisi belakang. Ruang misa dipenuhi bau benda terbakar. Orang-orang lantas berebut keluar ruangan.

BACA JUGA: Bom di Gereja Sri Lanka Tewaskan Ratusan Orang

BACA JUGA: Polri Pastikan Rangkaian Paskah Aman

Ledakan di Gereja St Anthony itu hanyalah pembuka. Masih ada tujuh ledakan lain di berbagai lokasi. Setiap ledakan berjarak sekitar 30 menit hingga sejam. Tiga di antaranya terjadi di hotel mewah di Kolombo. Yaitu, Cinnamon Grand, Shangri-La, dan Kingsbury. Tiga hotel tersebut dikenal sebagai jujukan tamu asing. Total 207 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Salah seorang petinggi di Cinnamon Grand mengungkapkan, pengebom di hotel tersebut adalah warga Sri Lanka bernama Azzam. Dia menginap di hotel tersebut sejak Sabtu (20/4).

BACA JUGA: Misa Kamis Putih di Tengah Duka

Saat kejadian, dia tengah mengantre makan pagi di restoran Taprobane di hotel tersebut. Tak ada yang mencurigakan dari penampilannya. Sebab, dia juga membawa piring untuk mengambil makanan seperti tamu lainnya. Tapi, begitu gilirannya akan tiba, dia meledakkan diri di restoran yang sedang penuh oleh pengunjung itu. "Salah seorang manajer kami yang bertugas menyambut tamu tewas di lokasi kejadian," ujarnya seperti dikutip Gulf News.

Hingga berita ini ditulis tadi malam, belum ada kelompok yang mengklaim sebagai pelaku. Namun, berdasar dokumen yang dilihat AFP, Kepala Kepolisian Nasional Sri Lanka Pujuth Jayasundara sudah memperingatkan para pejabat penegak hukum akan kemungkinan serangan bom bunuh diri di gereja dan Komisi Tinggi India di Kolombo yang dilakukan National Thowheeth Jama'ath (NTJ). Peringatan itu dilontarkan sepuluh hari se­belum kejadian berdasar laporan badan intelijen asing.

Bom terakhir meledak di sebuah rumah di Mahawila Gardens, Dematagoda. Ledakan terjadi saat polisi menggerebek rumah tersebut. Imbasnya, tiga polisi dilaporkan tewas. Sebagian lainnya luka-luka. Jumlah terduga pelaku yang ditangkap masih simpang siur. Yaitu, 3 hingga 7 orang.

"Ini adalah tindakan pengecut," ujar Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. Pemerintah Sri Lanka langsung memberlakukan jam malam.

Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith juga memberitahukan kepada semua umat Nasrani di negara tersebut bahwa semua misa Paskah yang digelar sore dan malam hari dibatalkan. Belasungkawa dan kecaman juga dilontarkan beberapa pemimpin negara lain.

"Saya berdoa untuk semua yang terluka dan menderita akibat kejadian tragis itu," ujar Paus Fransiskus dalam misa Paskah di St Peter's Square Vatikan. (sha/c10/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Ditangkap, Khodijah Berencana Serang Polisi dengan Bom Mobil


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler