jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, Y alias Khodijah (35) terduga teroris yang bunuh diri di Rutan Polda Metro Jaya ternyata telah berencana menyerang aparat sebelum ditangkap.
BACA JUGA : Teroris Perempuan Bunuh Diri di Rutan Polda Metro Jaya
BACA JUGA: Terungkap, Ini yang Dilakukan Perempuan Teroris sebelum Bunuh Diri
Serangan yang dimaksud adalah bom yang dirancang dalam sebuah mobil.
“Sasarannya adalah kantor kepolisian di Sibolga maupun aparat kepolisian lain yang sedang melaksanakan tugas," kata Dedi di Jakarta, Kamis (21/3).
BACA JUGA: Perempuan Terduga Teroris Bunuh Diri di Rutan Polda, Darahnya Hitam
BACA JUGA : Perempuan Terduga Teroris Bunuh Diri di Rutan Polda, Darahnya Hitam
Jenderal bintang satu ini menerangkan, Y juga rela meninggalkan suami dan anak. Bahkan, Y tak sungkan menggadaikan harta bendanya demi menjadi mujahid.
BACA JUGA: Densus 88 Antiteror Tangkap Lagi Satu Teroris Jaringan Sibolga
“Dia sudah menggadaikan rumah dan tanahnya. Sudah dapat DP (uang muka) Rp 5 juta ketemu P di Lampung, dikasih ke P Rp 3 juta dikirim ke sana (Sibolga) untuk beli alat-alat dan bahan peledak," urai Dedi.
BACA JUGA : Wiranto Pengin Penyebar Hoaks Diperlakukan seperti Teroris
Bahan peledak itu nantinya yang disiapkan menjadi bom mobil. Namun, Dedi belum memerinci apakah bom telah dirakit atau belum.
Selain bakal membuat bom mobil. Kelompok teroris tersebut telah mempersiapkan bom rompi untuk menyerang kantor polisi. Beberapa bom pun telah dirakit AH dan istrinya.
"Ada bom yang ditanam di halaman rumah dan bom ranjau," tandas Dedi. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Perempuan Bunuh Diri di Rutan Polda Metro Jaya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan