jpnn.com, JAKARTA - Pengguna media sosial tengah dihebohkan dengan adanya video yang menarasikan apabila pasangan calon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga terpilih pada Pilpres 2019, bakal menghilangkan zikir dan tahlilan.
Menanggapi hal tersebut, Cawapres 02 Sandiaga Uno langsung membantah. Menurut dia, pihaknya tidak akan melarang kegiatan tahlilan dan zikir.
BACA JUGA: Abah: Pak Jokowi Harus Menang, Kalau Tidak, Mulai dari Awal Lagi
BACA JUGA: Sandiaga Uno: Terima Kasih, Pak Kiai! Biarkan Masyarakat yang Menilai
Pasalnya, kata Sandiaga, kalau kegiatan itu positif mengapa harus dilarang. “Itu hoaks. Bohong (menghilangkan zikir dan tahlilan),” kata Sandiaga kepada wartawan, Kamis (21/3).
BACA JUGA: Survei: 24,8 Persen Responden Anggap TKA Tiongkok Berbahaya
Dia pun memastikan, NU akan tetap ada apabila dia bersama Prabowo menang pada Pilpres 2019.
Sandiaga menambahkan, tim BPN Prabowo - Sandi telah meluruskan ke masyarakat soal viralnya video di medsos itu dan menegaskan bakal fokus terhadap isu ekonomi.
BACA JUGA: Fadli: Banyak Lembaga Survei Merangkap Konsultan, Dibayar, Diam-Diam jadi Predator
“Kami komitmen kampanye tanpa hoaks dan kami fokus pada isu ekonomi," imbuh Sandiaga,
Ketika disinggung apakah akan membawa kasus video itu ke Bawaslu sebagai bentuk kampanye hitam, Sandiaga merasa tak perlu. “Enggak perlu lah,” sambung dia.
Diketahui, di media sosial beredar video ceramah yang dihadiri cawapres nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin.
Salah satu pendakwah dalam video itu mengatakan ada pihak yang tak suka dengan NU akan bangkit dan menghapus budaya ahlussunnah wal jama'ah jika Maruf kalah dalam Pilpres 2019. Budaya tersebut adalah tahlilan dan zikir. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Kriteria untuk Mengukur Kredibilitas Lembaga Survei
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan