Dirut PT PGN Hendi P
BACA JUGA: Pegadaian Raup Keuntungan dari Investasi Emas
Santoso mengatakan, sepanjang semester I 2011 lalu, fluktuasi pasokan masih saja terjadiData perseroan menunjukkan, pada semester I 2011, volume gas yang disalurkan melalui usaha distribusi sebesar 782 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 5 persen di bawah volume periode sama tahun sebelumnya
BACA JUGA: Peluang BNI Akuisisi BPUI Makin Kecil
Gas inilah yang disalurkan ke pelanggan rumah tangga, komersial, industri, maupun pembangkit listrikSeretnya pasokan gas ini berimbas pada kinerja keuangan PGN
BACA JUGA: Pasar Otomotif Jatim Tertinggal
Laporan keuangan menunjukkan, sepanjang semester I 2011 ini, PGN hanya mampu meraup pendapatan usaha sebesar Rp 9,41 triliun, lebih kecil dibanding raihan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9,52 triliun.Adapun laba operasi hanya mencapai Rp 4,06 triliun, lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp 4,57 triliunNamun demikian, laba bersih perseroan berhasil naik tipis dari Rp 3,20 triliun menjadi Rp 3,57 triliun.
Hendi mengakui, meski pasokan gas sempat seret, namun beberapa pekan terakhir ini kondisinya berangsur membaik"Ke depan, kami harapkan agar alokasi gas bumi yang diberikan kepada PGN dapat terus meningkat, mengingat dampaknya yang positif untuk mendorong pergerakan roda perekonomian nasional," ujarnya.
Terkait upaya pemenuhan permintaan gas bumi, bulan lalu PGN telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PT Indogas Kriya Dwiguna untuk gas sejumlah 20 BbtudHoA ini merupakan kesepakatan pengelolaan dan pemanfaatan gas dari Lapangan Terang Sirasun Batur yang dikelola dan dioperasikan oleh Kangean Energi Indonesia, Ltd.
"Diharapkan gas ini dapat mengalir di triwulan pertama tahun 2012 kepada para pengguna gas bumi yang berlokasi di wilayah Jawa Timur," katanya.
Upaya lain yang dilakukan adalah partisipasi di bidang hulu gas bumiAnak usaha PGN, telah ikut serta pada pengembangan Coal Bed Methane atau Gas Metana Batubara, melalui keikutsertaan pada kontrak kerja sama untuk pengembangan Blok CBM di Sumatera Selatan(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Smartfren Antisipasi Lonjakan Data
Redaktur : Tim Redaksi