JAKARTA - Tim Privatisasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan revitalisasi bisnis PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dilakukan melalui program restrukturisasiDengan demikian, peluang PT Bank BNI Tbk untuk mengakuisisi BPUI itu semakin kecil
BACA JUGA: Pasar Otomotif Jatim Tertinggal
"Kami memprioritaskan penyelesaian BPUI dilakukan dengan pola restrukturisasi oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)," jelas Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, Pandu A Djajanto di Jakarta, Jumat (26/8)
Selain menjadi prioritas, kata Djajanto, rogram restrukturisasi juga dinilai lebih mudah dibanding diserahkan kepada pihak lain
BACA JUGA: Smartfren Antisipasi Lonjakan Data
Sebagaimana diketahui, kinerja keuangan BPUI terganggu akibat kerugian yang diderita anak perusahaannya, PT Bahana Securities TbkPeriode semester I-2011 Bahana Securities mencatat kerugian sebesar Rp 186,06 miliar, anjlok dari laba bersih semester I-2010 sebesar Rp 12,13 miliar, akibat potensi kerugian saat menjadi penjamin emisi penawaran saham publik (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk
BACA JUGA: Kontrak Bertambah, Laba WIKA Naik Tipis
Djajanto menyebutkan, untuk memenuhi ekuitas BPUI tersebut akan digunakan dengan konsep restrukturisasiMeski demikian, pihaknya tidak merinci berapa jumlah dana yang dibutuhkan BPUI terkait program restrukturisasi tersebut
Sebelumnya Direktur Utama BNI, Gatot M Sowondo mengatakan, BNI siap mengakuisisi BPUI hingga hingga 100 persenBahkan, rencana akuisisi itu disebutkan sudah semakin matang dan tinggal menunggu realisasinya saja
"BNI sudah menyampaikan proposal rencana akuisisi BPUI kepada Kementerian BUMNKami pada posisi menunggu respons dari Kementerian BUMN," kata Gatot(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham Unggulan Terdiskon Lumayan
Redaktur : Tim Redaksi