Pasokan Sembako Dijamin, Harga Tetap Melejit

Rabu, 31 Agustus 2011 – 15:51 WIB

JAKARTA - Pemerintah memang menjamin ketersediaan bahan pokok selama puasa dan LebaranHal itu untuk mengantisipasi kelangkaan karena peningkatan konsumsi mencapai 20 persen dibanding sebelum puasa

BACA JUGA: Pasokan BBM untuk Pemudik Masih Aman

Meski demikian, di tingkat konsumen, harga pangan ternyata tetap melejit. 
   
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, lonjakan harga tidak bisa dihindari ketika puasa dan lebaran tiba
"Merujuk dari kondisi tahun lalu, selalu ada peningkatan harga untuk bahan pokok sebesar 5-10 persen dibandingkan kondisi normal," katanya

BACA JUGA: Elpiji 3 Kilogram Menghilang di Pasaran

Biasanya, kenaikan tersebut terjadi di tingkat distributor dan pedagang.
   
Dari pantauan Kementerian Perdagangan berdasar tren bulanan, harga bahan pokok yang terbilang meningkat tinggi, antara lain, beras, daging sapi dan telur
Dibandingkan bulan lalu, harga beras meningkat sebesar 1,56 persen, daging sapi 1,52 persen dan telur ayam 1,90 persen

BACA JUGA: Persetujuan Tax Holiday Hanya Perlu 2 Bulan

Tercatat, harga rata-rata nasional pada Agustus untuk beras sebesar Rp 7.421 per kg, daging sapi Rp 71.295 per kg dan telur ayam Rp 18.541 per kg
    
Sementara, komoditas lain tidak mengalami kenaikan signifikanAntara lain, harga gula Rp 10.511 per kg, minyak goreng kemasan Rp 9.626 per 620 ml, minyak goreng curah Rp 10.658 per kg dan daging ayam Rp 26.459 per kg
   
Untuk menjamin pasokan tersebut, Kementerian Perdagangan juga bekerjasama dengan Kementerian PerhubunganKerjasama itu penting karena jaminan pasokan harus diikuti dengan kelancaran arus distribusiApalagi, sesuai aturan menteri perdagangan, pengiriman sembako tetap diperbolehkan selama LebaranUntuk itu, disediakan posko yang bisa memantau distribusi sembako selama 24 jam"Kami harus menjamin agar distribusi berjalan dengan lancar," kata dia.
   
Lebih lanjut Mari mengatakan, kebutuhan sembako selama puasa dan Lebaran sebenarnya sudah disiapkan dua bulan sebelumnya" Karena ini siklus musiman, sehingga sudah diketahui pola permintaan ketika Lebaran," katanya
    
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo menambahkan, kenaikan harga beras dipicu musim panen yang hampir selesaiSehingga, penyerapan beras produksi dalam negeri terus menurunUntuk kenaikan harga daging sapi, lanjut dia, sangat tergantung pada kualitas"Daging dengan kualitas bagus memang mahalSementara (tren harian) telur ayam terbilang stabil," ucap dia.
   
Sementara, dari semua bahan pokok tersebut, harga gula dan minyak goreng cenderung tidak mengalami kenaikan signifikanMenurut Gunaryo,  harga gula yang cenderung stabil tersebut lantaran saat ini sedang musim giling tebu, sehingga pasokan melimpah"Saat ini stok gula kristal putih masih 600 ribu tonDengan rata-rata konsumsi gula sekitar 200 ribu ton per bulan, masih cukup untuk tiga bulan ke depan," tandasnya.
   
Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturroso, mengatakan, kebutuhan daging pada bulan ini sekitar 32 ribu tonDari jumlah itu, sapi lokal bisa memasok 176.784 ekor atau setara dengan 24.750 ton dagingSedangkan sapi bakalan yang berada di feedlot atau dari penggemukan sebanyak 76.410 ekor atau setara 10.414 ton daging

Sisanya didapat dari daging impor bulan ini yang sudah masuk sebanyak 3.116 ton"Kalau dihitung-hitung malah masih surplus sekitar 29.433 ton pada bulan ini," katanya(res/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalbar Siapkan Bazar 30 Ribu Ton Telur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler