Kalbar Siapkan Bazar 30 Ribu Ton Telur

Sabtu, 27 Agustus 2011 – 12:06 WIB
PONTIANAK - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Barat, Soezarsono Soekran mengatakan menyiapkan bazar telur untuk mengatasi melonjaknya harga komoditi tersebutBazar yang dimulai hari ini, Sabtu (27/8), Disperindag menggelar bazar telur di lima titik di Kota Pontianak

BACA JUGA: Pasokan Gas Industri Turun

Stok telur yang disiapkan untuk bazar tersebut mencapai sekitar 30 ribu ton.

Harga telur dijual hanya Rp1.200 per butir, jauh dari harga pasar yang mencapai Rp2.000 per butir “Sebelumnya kita juga sudah menggelar beberapa kali bazar bersama Dinas Peternakan
Jadi, bazar di ujung bulan puasa ini dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kalau-kalau masih ada kebutuhan yang tertinggal,” katanya.

Adapun lokasi pelaksanaan bazar adalah di Jalan Parit H Husin II (depan Masjid Quba), Jalan Merdeka (depan Gang Kasuari), Jalan Martadinata (depan Gang Langsat), Jalan Komodor Yos Sudarso (depan Gang Teratai) serta di Jalan Sutan Syahrir (depan Kantor Disperindag)

BACA JUGA: Hatta Dorong Proyek MP3EI Bisa Dikebut



Dalam bazar ini, menurutnya Disperindag bekerjasama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Bazar sengaja dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang akhir-akhir ini kerepotan akibat melonjaknya harga telur

BACA JUGA: Komisi IV Tolak Impor Beras

   

Sementara itu, terkait dengan desakan DPRD Kalbar agar pemerintah dan aparat terkait menindak tegas spekulan yang mempermainkan harga telur, Soezarsono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemkab/pemkot serta pengusaha telurDari hasil koordinasi tersebut, disimpulkan bahwa sebetulnya stok telur cukup untuk memenuhi kebutuhan warga

Harga melonjak adalah  akibat permainan oknum“Permainannya itu di tingkat distributorKita sudah laksanakan sidak dan distributor-distributor itu sudah kita ingatkan supaya tidak menjadi spekulan,”  jelasnya

Pelaksanaan bazar telur merupakan salah satu langkah lain yang juga dilakukan untuk meredam permainan spekulan.

Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kalimantan Barat, Retno Pramudya mengatakan salah satu pemicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan barang lainnya di bulan Ramadan adalah karena ulah spekulanSebetulnya, kata Retno pemerintah, instansi dan aparat terkait sudah tahu siapa saja pengusaha-pengusaha yang selama ini menjadi spekulan.

Namun, sangat disayangkan karena tidak ada tindakan terhadap para spekulan tersebut“Seharusnya spekulan itu bisa ditindak tegas,” ujarnya kemarin

Di sisi lain, kenaikan harga barang juga disebabkan oleh terganggunya proses distribusi barang akibat BBM yang sulit dan buruknya infrastruktur jalanMasalah-masalah ini dipandang sebagai bukti bahwa pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan yang baik kepada rakyat

Untuk perbaikan ke depan, ia meminta agar pemerintah dan aparat terkait dapat mengambil tindakan tegas terhadap para spekulanDi samping itu, penyelesaian masalah BBM dan pembenahan infrastruktur diharapkan dapat menjadi prioritas pemerintah(rnl/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Telat Empat Jam, Maskapai Bayar Rp 300 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler