Pasrah, Ribuan Penumpang Batal Mudik

Jumat, 17 Juli 2015 – 06:02 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Enam belas penerbangan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menuju Bandara Juanda Surabaya batal berangkat akibat erupsi Gunung Raung, Kamis (16/7).

Para penumpang pun pasrah batal mudik ke kampung halaman lantaran jadwal penerbangan hari ini dan esok juga penuh.

BACA JUGA: Pawai Takbiran Rusuh, Seorang Terluka

Dari pantauan Kaltim Post (gRUP jpnn), check in counter Lion Air mendadak sesak dipenuhi penumpang sejak pagi. Ratusan calon penumpang mengantre untuk mengurus refund atas batalnya penerbangan menuju ibu kota Jawa Timur itu. Beberapa calon penumpang lainnya ikut berjubel mencari kepastian jadi tidaknya berangkat.

Agus Irawan, salah seorang petugas Lion Air akhirnya mengonfirmasi bahwa semua penerbangan Lion menuju Surabaya mulai pukul 13.00 Wita dibatalkan.

BACA JUGA: Operasi Malam Takbiran, Dinas Sosial Sasar PSK

“Semua cancel, maskapai lain juga sama cancel semua. Hanya kita umumkan bertahap satu satu, tidak kita umumkan sekaligus supaya calon penumpang tidak panik,” ujarnya memberi penjelasan kepada puluhan calon penumpang.

Kepada penumpang dengan jadwal keberangkatan malam, petugas tidak langsung mengatakan pembatalan penerbangan. Ini supaya antrean refund tidak bertambah membeludak. Lion tak bisa melakukan penundaan jadwal terbang lantaran jadwal penerbangan hari ini dan besok juga sudah penuh.

BACA JUGA: Mertua Memasak Ketupat, Rumah Terbakar

Ari Budi Setiawan, calon penumpang asal Sangatta mengaku cukup kecewa. Pasalnya refund tidak diberikan sekaligus melainkan diambil di agen tiket masing-masing.

“Semua tidak ada yang dapat uang di sini (loket Lion Air). Hanya surat keterangan saja, ambil uangnya di agen tiket. Padahal saya dari Tarakan transit Balikpapan, harus kembali ke Tarakan untuk ambil refund. Bagaimana kalau transitnya di Makassar, kan kasihan masyarakat,” ujarnya.

Eric Gusta, calon penumpang lainnya memilih batal mudik. Mahasiswa STT Migas Balikpapan ini memang hanya memiliki jeda waktu tak lama sebelum perkuliahan kembali dimulai. “Mending enggak jadi pulang kalau cuma berapa hari aja,” ketusnya.

Beberapa penerbangan Lion Air malam hari yang belum dinyatakan batal rupanya membuat penumpang Garuda Indonesia gelisah. Mereka mempertanyakan pembatalan penerbangan, padahal beberapa penerbangan Lion Air masih berstatus delay.

“Yang menjadi persoalan, pihak Garuda tidak memberikan solusi. Mereka hanya mengatakan penerbangan batal tanpa memberikan keterangan yang jelas. Nasib penumpang ini seperti apa" Kan kita mau beli tiket lagi sudah penuh semua,” kata Gani Murya.

Menurutnya, langkah dari Garuda Indonesia hanya melakukan pembatalan tanpa solusi sangat tidak bijak. Ia mengaku masih menunggu komitmen dari Garuda untuk tetap melakukan penerbangan ketika Bandara Surabaya sudah dibuka kembali.  

Ketua Posko Monitoring Angkutan Lebaran Nicodemus Nicolas saat ditemui Kaltim Post pukul 17.30 Wita menjelaskan, informasi sementara Bandara Juanda bakal ditutup sampai pukul 19.20 Wita. “Tapi itu masih berkembang terus. Kebijakan apakah penerbangan ditunda atau dibatalkan sepenuhnya pada maskapai masing-masing,” terangnya.

Sementara itu, nasib serupa juga dialami ribuan calon penumpang pesawat terbang di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.  "Saya sebenarnya berangkat Kamis siang, tapi ditunda malam. Ternyata malam juga batal," ujar Basir, salah seorang penumpang tujuan Makassar ketika ditemui di Juanda, Kamis malam.

Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai dan diinformasikan akan terbang pada Jumat (17/7) pagi, meski semuanya masih dimungkinkan kembali tertunda.

Pria asal Malang tersebut mengaku, tak bisa berbuat banyak karena memang pembatalan penerbangan dikarenakan terjadi bencana alam dan cuaca yang tidak memungkinkan.

"Mau bagaimana lagi, Mas. Kami terpaksa menginap di bandara sampai terbang ke Makassar," ucap pria yang mudik bersama delapan anggota keluarganya tersebut.

Hal senada disampaikan Kiky, perempuan asal Lampung yang juga mengaku pasrah tidak bisa mudik dan merayakan Lebaran bersama kedua orangtuanya.

"Sejak siang saya sudah mendengar penutupan bandara. Tapi karena penerbangan malam, saya optimistis masih bisa berangkat. Tapi ternyata gagal terbang karena ada bencana Gunung Raung," kata perempuan berjilbab tersebut.

PT Angkasa Pura I Juanda Surabaya, Jawa Timur, menyatakan penutupan Bandara Internasional Juanda Surabaya diperpanjang hingga Jumat (17/7) pukul 06.00 WIB akibat erupsi Gunung Raung.

"Informasi dari BMKG, pukul 06.00 WIB pagi (hari ini, Red) ada pergerakan debu dan diharapkan tidak mengganggu. Tapi kalau belum bisa maka penerbangan tetap ditunda," ucap General Manager PT Angkasa Pura I Yanus Suprayogi.

Akibat penutupan yang dilakukan hari ini sebanyak 222 penerbangan dari 16 maskapai baik dari Surabaya atau yang menuju ke Surabaya terpaksa dibatalkan.

Akibat kejadian ini, 9.766 calon penumpang gagal berangkat dan 18.178 penumpang tidak bisa mendarat di Juanda. (*/rsh/ant/tom/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geng Motor Berulah saat Malam Takbiran, Korban Berlumur Darah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler