Pastikan FBI Tak Ikut Selidiki Kasus Sodomi di JIS

Selasa, 29 April 2014 – 16:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Pasca-mencuatnya kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS), santer terdengar kabar bahwa Federal Bureau Investigation (FBI) dari Amerika Serikat ikut melakukan investigasi di sekolah yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan itu. Namun, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno membantah kabar yang menyebut Biro Penyelidik Federal di AS itu ikut menangani kasus kekerasan seksual di JIS.

“Tidak ada (FBI),” kata Dwi kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (29/4). Menurutnya, sampai saat ini tidak ada pemberitahuan resmi bahwa FBI telah menyelidiki kasus sodomi terhadap murid JIS.

BACA JUGA: Bandel, Truk Sampah DKI Jakarta Ditahan Dishub Bekasi

Bekas Kapolda Jawa Tengah itu menegaskan, kalau FBI ikut menyelidiki pasti dari polisi internasional Indonesia akan memberitahukan kepada Polda Metro Jaya.  “Kalau ada, dari interpol Indonesia yang memberitahukan ke  Polda Metro,” kata jenderal bintang dua ini.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menambahkan, hari ini tim penyidik polda menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di JIS. Olah TKP itu dilakukan di toilet gymnastic yang berada di dekat kolam renang.  

BACA JUGA: Anggap Jokowi Ngawur Komentari Instalasi Listrik Pasar Senen

Di lokasi ini para pelaku sodomi menggagahi bocah lain. “Namun, bukan  korban yang sudah melapor resmi,” kata Rikwanto.

Menurutnya, temuan itu mengindikasikan adanya korban lain selain MAK (6) yang disodomi para pelaku. Rikwanto menambahkan, rekonstruksi secara total memang belum dilakukan. “Kalau sudah lengkap semuanya nanti kita lakukan,” papar bekas Kapolres Klaten, Jawa Tengah itu. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Polda Belum Rencanakan Pemeriksaan Ulang Kepala Sekolah JIS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Ancam Pecat Sopir Truk Sampah yang Suka Nyolong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler