jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 998 guru mengundurkan diri dalam program keahlian ganda tahap pertama (2016).
Ternyata, setelah ditelusuri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pengunduran diri ini karena banyak di antaranya yang gagal paham.
BACA JUGA: Usulkan Rekrut 700 CPNS
"Rupanya mereka ini salah mendapatkan informasi. Katanya, kalau ikut program ini tunjangan profesi guru (TPG) ditiadakan. Padahal nggak seperti itu, TPG tetap diterima kok," kata Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata di kantornya, Kamis (27/4).
Selain mendapatkan TPG, para guru ini juga mendapatkan insentif selama mengikuti program keahlian ganda.
BACA JUGA: Puluhan Guru Dilatih Susun Soal Ulangan Sekolah
Keuntungan lainnya, guru-guru ini mendapatkan sertifikat ganda sehingga memudahkan mencari tambahan pekerjaan.
"Bagi yang jam mengajarnya belum terpenuhi, bisa mengajar di sekolah lain dengan bidang studi yang baru diperolehnya," ujarnya.
BACA JUGA: Seluruh PT Bisa Buka Prodi Pendidikan Profesi Guru
Selain itu guru-guru swasta yang ikut program tersebut, justru menguntungkan sekolah masing-masing. Sebab, banyak sekolah program kejuruannya sepi karena tidak mengikuti perkembangan zaman.
Dengan keahlian para guru yang khusus memelajari mata pelajaran kejuruan dengan program anyar, bisa melakukan pembenahan.
Misalnya mengganti program studinya dengan jurusan yang dibutuhkan dunia usaha atau industri.
"Sekolah swasta akan lebih untung dengan program ini karena mereka jadi tahu jurusan unggulan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Selama ini sekolah swasta hanya menjalankan program yang sudah ada tanpa berpikir jurusannya masih dibutuhkan atau tidak," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Berlakukan Kompetensi untuk Guru
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad