Pastikan Manfaat Industri 4.0 untuk Rakyat Kecil

Rabu, 10 April 2019 – 19:08 WIB
Kawasan industri di Batam. Foto: dalil harahap / batampos.co.id / JPG

jpnn.com, KARAWANG - Dunia sudah memasuki era Industri 4.0. Karena itu, masyarakat harus beradaptasi dengan baik.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan, partainya tidak hanya sekadar partai politik,te tapi merupakan wadah bagi anak bangsa untuk berjuang bersama membangun Indonesia sejahtera.

BACA JUGA: Bentuk Koperasi agar Petani Punya Lahan Sendiri

Dia menekankan perjuangan Perindo spesifik membangun masyarakat kecil.  

"Konteks membangun itu bagaimana masyarakat yang dibangun itu bisa lebih sejahtera. Penghasilannya bisa lebih baik," ungkap Hary di Karawang, Senin (8/4).

BACA JUGA: Bergandengan Tangan Berjuang untuk Kesejahteraan Masyarakat

Di kota industri terbesar di Indonesia itu, Hary menegaskan era industri 4.0 harus dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

“Kemajuan industri 4.0 harus dipastikan manfaatnya untuk masyarakat Indonesia," kata Hary.

BACA JUGA: Butuh Kebijakan Tepat Sasaran agar Masyarakat Kian Mapan

Hary menambahkan, regulasi harus mengatur bisnis online agar tidak menggerus ritel, pedagang kecil dan UMKM.

Mulai badan hukumnya, transaksi, hingga produk yang dijual harus ada aturannya.

Hary menjelaskan, online harus dipastikan berbadan hukum lokal, bukan asing. Selain menyelamatkan devisa, bisa menambah pemasukan pajak untuk negara.

“Tidak bisa dari luar negeri jualan ke sini, di sini beli. Devisa kita habis karena harus transfer dolar ke luar negeri,dan mereka tidak bayar pajak. Jadi, kita rugi,” ungkap pria asal Surabaya, Jawa Timur, itu.

Kedua, sambung Hary, yang harus dipastikan adalah transaksinya.

“Semua transaksi harus lewat dalam negeri sehingga mereka bayar pajak ke Indonesia, ada penghasilan buat negara,” kata Hary.

Ketiga, memastikan online tidak mematikan pedagang kecil. Mereka harus diberi kesempatan untuk berkembang dengan memberi ruang khusus bagi mereka untuk go online.

“Berikan kesempatan kepada pedagang kecil meng-upload barang-barangnya supaya bisa dijual di situ. Jadi, win-win. Mereka tidak boleh menghantam pedagang kecil,” terangnya.

Dia menambahkan, agar produk lokal atau UMKM bisa bersaing, harus ada bea masuk yang dikenakan untuk barang-barang luar negeri yang dijual online.

“Barang luar negeri yang dijual online di Indonesia harus dikenai bea masuk, berapa pun harganya. Kalau enggak, yang kecil-kecil di sini tidak bisa bersaing,” terang Hary.

Hary menegaskan, pengaturan semua itu harus dilakukan secepatnya karena sudah banyak yang menjadi korbannya.

Mulai yang merumahkan karyawannya sedikit demi sedikit hingga akhirnya tidak sanggup lagi bertahan bahkan sekelas ritel besar.

“Sekarang sudah banyak yang mulai gulung tikar, mengurangi usahanya, mengurangi karyawannya yang home industry. Kalau dibiarkan begini terus, ya mereka pasti akan jebol,” pungkas Hary. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Industri Padat Karya Diganti dengan Teknologi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler